“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.”
(QS (Al-'Asyr) 94:5-8)
Pernah mengikuti kajian tafsir yang dibawa oleh ustadzah aufa.., paparan beliau mengatakan :
ayat 5-6 : Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan (Fa inaa ma'al 'usri yusra.., inna ma'al usri yusra..)
Dalam bahasa arab kata ' yusra ' yang artinya mudah (tanpa alif laam) maknanya kemudahan yang tiada terhingga, sementara kata ' al-usri ' yang artinya sulit (dgn alif laam) menunjukkan kesulitannya spesifik ke satu objek. Dan kata ini diulang sampai dua kali, yang dapat diambil makna bahwa Allah ingin memberi penekanan atau penegasan tentang janjiNYA ini, bahwa setiap ada kesulitan Allah memberikan kemudahan setelahnya, dan kemudahan yang tiada terhingga, bisa satu, dua, sepuluh, 100,1000, dst...
ayat 7 : Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan)yang lain) (Faidzaa faraghta fanshab..,)
kata ' faraghta ' berasal dari kata ' faragha ' yang artinya kosong. tapi kosong disini ibarat kosongnya gelas yang sebelumnya terisi penuh. maknanya adalah kehidupan seorang mukmin adalah sebuah ritme perputaran waktu yang tak pernah putus akan aktivitas yang selalu membawa manfaat, dan aktivitas itu berlangsung secara simultan, terus menerus tanpa putus, sehingga ketika selesai sebuah pekerjaan, tiada jeda untuk waktu yg terbuang sia-sia kecuali kembali melanjutkan pekerjaan lain".
Luarbiasa tuntunan Allah terhadap produktivitas waktu seorang mukmin, sehingga tidak dibiarkan waktu yang terbuang sia-sia karena kata sebuah hadits 'kemubadziran adalah temannya dengan syetan'.
Kemudian Allah menyandingkan janji akan ada kemudahan yang diberikan ketika kesulitan datang dengan anjuran untuk bekerja terus menerus (supaya manusia mau berusaha/bekerja sungguh-sungguh tanpa putus dengan keyakinan bahwa Allah selalu memberi kemudahan)
ayat 8 : kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap (wa ilaa rabbika farghab..)
Ketika manusia sudah mengerahkan segala ikhtiar , maka tawakkal adalah puncak diatas segala ikhtiar. Hasil kembalikan pada Allah, karena tugas seorang manusia hanyalah berusaha semampunya..
Keep spirit bro and sist.., bekerjalah.., berusahalah.., bergeraklah.., karena Allah akan selalu bersama kita
(insyaAllah)
wallaahu'alam
~zahrasyahidah~
jum'at, 11 desember 2009
(QS (Al-'Asyr) 94:5-8)
Pernah mengikuti kajian tafsir yang dibawa oleh ustadzah aufa.., paparan beliau mengatakan :
ayat 5-6 : Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan (Fa inaa ma'al 'usri yusra.., inna ma'al usri yusra..)
Dalam bahasa arab kata ' yusra ' yang artinya mudah (tanpa alif laam) maknanya kemudahan yang tiada terhingga, sementara kata ' al-usri ' yang artinya sulit (dgn alif laam) menunjukkan kesulitannya spesifik ke satu objek. Dan kata ini diulang sampai dua kali, yang dapat diambil makna bahwa Allah ingin memberi penekanan atau penegasan tentang janjiNYA ini, bahwa setiap ada kesulitan Allah memberikan kemudahan setelahnya, dan kemudahan yang tiada terhingga, bisa satu, dua, sepuluh, 100,1000, dst...
ayat 7 : Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan)yang lain) (Faidzaa faraghta fanshab..,)
kata ' faraghta ' berasal dari kata ' faragha ' yang artinya kosong. tapi kosong disini ibarat kosongnya gelas yang sebelumnya terisi penuh. maknanya adalah kehidupan seorang mukmin adalah sebuah ritme perputaran waktu yang tak pernah putus akan aktivitas yang selalu membawa manfaat, dan aktivitas itu berlangsung secara simultan, terus menerus tanpa putus, sehingga ketika selesai sebuah pekerjaan, tiada jeda untuk waktu yg terbuang sia-sia kecuali kembali melanjutkan pekerjaan lain".
Luarbiasa tuntunan Allah terhadap produktivitas waktu seorang mukmin, sehingga tidak dibiarkan waktu yang terbuang sia-sia karena kata sebuah hadits 'kemubadziran adalah temannya dengan syetan'.
Kemudian Allah menyandingkan janji akan ada kemudahan yang diberikan ketika kesulitan datang dengan anjuran untuk bekerja terus menerus (supaya manusia mau berusaha/bekerja sungguh-sungguh tanpa putus dengan keyakinan bahwa Allah selalu memberi kemudahan)
ayat 8 : kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap (wa ilaa rabbika farghab..)
Ketika manusia sudah mengerahkan segala ikhtiar , maka tawakkal adalah puncak diatas segala ikhtiar. Hasil kembalikan pada Allah, karena tugas seorang manusia hanyalah berusaha semampunya..
Keep spirit bro and sist.., bekerjalah.., berusahalah.., bergeraklah.., karena Allah akan selalu bersama kita
(insyaAllah)
wallaahu'alam
~zahrasyahidah~
jum'at, 11 desember 2009
Follow Media Sosial Evi :