My Sweet Home

Detik-detik saatnya Izrail melakukan tugas

╚> Detik-detik saatnya Izrail
melakukan tugas.<╝


♥.♥ .>> Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Nampak
seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-
urat lehernya menegang. "Jibril, betapa sakit
sakaratul maut ini." Perlahan Rasulullah mengaduh.
Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya
menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan
muka.


♥.♥ .>> "Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan
wajahmu Jibril?" Tanya Rasulullah pada Malaikat
pengantar wahyu itu. "Siapakah yang sanggup,
melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril.
Sebentar kemudian terdengar Rasulullah
mengaduh, karena sakit yang tidak tertahankan
lagi.


♥.♥ .>> "Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan
saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan
pada umatku. "Badan Rasulullah mulai dingin, kaki
dan dadanya sudah tidak bergerak lagi.


♥.♥ .>> Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali segera mendekatkan telinganya. "Uushiikum bis- shalaati, wa maa malakat aimaanukum -
peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang
lemah di antaramu.


♥.♥ .>> " Diluar, pintu tangis mulai
terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan.
Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali
kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah
yang mulai kebiruan.

"Ummatii, ummatii, ummatiii!" - "Umatku,
umatku, umatku"


♥.♥ .>> Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang
memberi sinaran itu. Kini, mampukah kita
mencintai sepertinya?

Allaahumma sholli 'alaa Muhammad Betapa
cintanya Rasulullah kepada kita.

By : sahabatku, Vitha 'Zaafarani' Maryuana
author

a wife, a mom, a blogger, a survivor of ITP & Lupus, a writer, author, a counselor of ITP & Lupus autoimmune, a mompreuneur, a motivator, a lecturer.