Mati Rasa

=*=*= Mati Rasa =*=*=

Langkah kecilku hanyalah sendiriku..
Yang ingin menjadi sederhana..
Ilmu-Mu begitu luas..
Pelajaran ku seumur jagung..
Ku terus belajar akan arti hadir-MU..

Kini ku mencoba..
Tuk tidak menTuhankan perasaan.
Kuhilangkan semua rasa yang tak penting..
Rasa ini kan ku ciptakan karena-MU..
Sesuai dengan tuntunan-MU..
Sesuai dengan Jalan-MU.

Ya ALLAH ketika ku melangkah lagi..
Aku kan terus menulis lagi..
Bait..bait syairku..
Meskipun pasti...
Takkan seindah Ayat-ayat Suci-Mu..
Kesempurnaan hanya Engkau.

Aku hanya kan menulis kisahku..
Mencarian jati diriku..
Aku mencari kisah yang hilang..
Aku mencoba menyempurnakan separuh jiwaku.

Ketika Semua hilang..
hilang lah..
Mungkin ku yang menghilangkannya..
enyah lah..
enyalah sudah..
Meski kadang ku..
Bertanya2 kembali saat sedih..
Tapi ku tak kan bertemu dengan tangis..
Biarkan lah kosong..
Biarkan lah mati rasa..
Meski cerita baru kan hadir..
Menghiasi hari-hariku kedepan..
Cukup..
Cukup lah sudah..
biarkan cerita itu mengalir.

Mungkin...
kan kaku lalu lenyap..
Atau kan Kembali..
Atau bahkan pergi dan berlalu tanpa permisi..
Atau Semoga berakhir BAHAGIA..
Ku tak peduli..
Sungguh sekarang ku tak peduli..
Karena semua kini..
Kutaruh hati-ku, takdir-ku, hidup dan mati-ku Pada-MU.

by : sahabatku Estu Sinduningrum
@Majalaya, 9 Januari 09


Hadist :
Perut seseorang itu lebih baik penuh dengan cairan nanah yang dapat
merusak tubuh daripada penuh dengan syair
. (Shahih Muslim No.4191)
maksudnya orang yg terlalu sibuk bersyair tapi gak mau menyibukkan diri dgn Al Quran,
Hadits maupun ilmu2 agama. Padahal Al quran dan hadits lebih penting dan lebih bermanfaat daripada syair.

Bait syair (puisi) paling bagus yang pernah diucapkan oleh orang-orang Arab adalah bait syair Labid:
Ketahuilah, segala sesuatu selain Allah adalah batil. (Shahih Muslim No.4186)..