My Sweet Home

Sebelum Anda mengambil Keputusan Besar itu…

Category: Books
Genre: Parenting & Families
Author: Anis Matta
Sebelum Anda mengambil Keputusan Besar itu…


“Jangan pernah bermimpi mencari pasangan yang ideal, tapi carilah pasangan yang tepat. Kita tidak sedang berpikir untuk mencari istri atau suami yang unggul. Carilah istri yang tepat dengan bingkai kita, dengan kepribadian kita. Sebab ternyata tidak semua orang cerdas membutuhkan orang cerdas, tidak semua orang gagah membutuhkan wanita cantik.”

Dalam kehidupan keluarga, kita bertemu dengan pasangan bukan hanya satu hari, satu bulan, atau satu tahun. Kemungkinan besarnya bahkan bertahun-tahun. Pertemuan itu berlangsung dalam satu rumah, bahkan dalam satu kamar. Dalam waktu yang demikian lama, tidak seorang pun yang mampu menyembunyikan watak yang sesungguhnya.

Ada orang yang begitu dilihat pertama kali, anda sangat tertarik dengannya. Makin lama bergaul, makin hilang ketertarikan anda kepadanya, boleh jadi berubah jadi benci.

Ada orang yang ketika anda bertemu dengannya, perasaaan anda datar-datar saja. Namun semakin anda memahami orang itu, semakin tertarik oleh pesona yang datang dari relung kepribadiannya yang dalam.

Ada orang yang sejak awal sampai akhir bertemu dengannya, makin biasa-biasa saja.

Ada orang yang saat bertemu dengannya, anda sudah tertarik. Semakin lama anda bertemu dengannya, semakin tertarik, terus dan terus. Dari waktu ke waktu, ada saja wataknya yang muncul dari kebaikannya. Begitulah situasi dalam kehidupan rumah tangga kita.

Jika dasar kepribadian anda memang baik pada mulanya, akan membuat hubungan berlangsung dengan baik. Jika anda menjadi baik pada sebagian waktu, tidak pada semua waktu, maka sebagian waktu kedua akan rusak. Demikian pula jika anda bisa baik pada sebagian situasi, (tidak pada semua situasi) maka hubungan anda akan rusak. Kalau fasilitas masih berjalan baik, cinta jalan terus. Tapi setiap kali fasilitas berkurang, muncul pertengkaran satu per satu. Setiap kali anak bertambah, muncullah pertengkaran.

Ada seorang istri yang bisa berdamai dengan suaminya, hanya jika mereka sedang berdua. Kalau sudah berkumpul dengan anak-anaknya, mereka sudah tidak bisa lagi berdamai. Syarat untuk menjadi konsisten, adalah apabila kebaikan itu memang sudah menjadi karakter di dalam diri kita.

Ini membuat kita mulai mengerti, mengapa banyak artis yang kemudian bercerai setelah menikah dalam usia pernikahan yang sangat singkat. Ini pula yang membuat kita mengerti mengapa ada orang yang bisa pacaran tujuh tahun, tapi usia pernikahan mereka hanya tujuh bulan.

Selama pacaran, mereka berpikir sedang berusaha saling memahami. Tapi bukan itu yang terjadi. Kenyataannya ialah mereka berusaha untuk tampil lebih baik dari sebenarnya, sehingga setiap kali berbicara, sebenarnya mereka sedang menyembunyikan diri masing-masing.

Apabila Islam mempermudah proses perkawinan, itu bukan karena Islam tidak memberikan peluang untuk proses saling memahami. Tetapi yang jauh lebih penting dari proses saling memahami ialah proses untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Coba bayangkan, seandainya anda menjadi criteria seperti yang disebut Rosulullah saw :
Istri yang jika engkau melihatnya akan membuatmu terkagum-kagum. Jika engkau meninggalkannya, dia menjagamu dengan cara menjaga dirinya dan juga menjaga hartamu.”

Kalau anda memiliki criteria seperti itu, pekerjaan paling berat bagi suami anda adalah membenci anda. Dia melihat anda, dia gembira seketika. Ketika dia pergi, dia pergi dengan aman. Dua perasaan ini membuatnya sulit membenci anda.

Setelah sepuluh tahun suami ketika menikah dengan anda, pengetahuannya bertambah, kepribadiannya bertambah, mentalitasnya jadi lebih stabil, dan seterusnya. Kerut-kerut di wajahnya menjadi lebih bersih. Boleh jadi wajah menutupi usianya, tetapi jangan sampai terjadi sebaliknya: lima tahun menikah dengan anda, wajahnya sudah melampaui usianya.

Masalahnya, bagaimana membangun kepribadian yang kuat dari awal, sebab dalam rentang waktu yang panjang, tidak ada waktu untuk berbuat bohong. Sekali waktu anda bisa menyembunyikan kepribadian kepada pasangan anda, tapi tidak semua waktu anda bisa melakukan hal itu.

by : Abdul Jabar Mohammad
libya, 07 April 2010
author

a wife, a mom, a blogger, a survivor of ITP & Lupus, a writer, author, a counselor of ITP & Lupus autoimmune, a mompreuneur, a motivator, a lecturer.