My Sweet Home

Dahsyatnya Law of Attractions



Dahsyatnya Law of Attractions



Mungkin sebagian dari kita masih bingung dan ‘asing’ dengan istilah Law of Attraction atau sudah pernah mendengarnya tapi belum paham apakah itu Law of Attraction?
Law of Attraction atau Hukum Daya Tarik Menarik menyatakan: “Sesuatu akan menarik pada dirinya segala hal yang satu sifat dengannya”. Penjabarannya adalah ketika kita berpikir positif maka hasil tindakan kita akan positif juga. Dan sebaliknya ketika kita berpikir negatif maka hasil dari tindakan kita akan tertuju pada yang negatif juga. Mengapa demikian? Karena pikiran yang positif akan menarik hal-hal atau kejadian yang bersifat positif, begitu juga pikiran negatif akan menarik hal-hal atau kejadian yang bersifat negatif. Ungkapan ini terlihat sederhana tapi maknanya luar biasa. Jika kita bisa mengamalkan atau mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari maka kita akan mudah menentukan bagaimana hasil masa depan kita dengan mengatur pola pikir kita. Pada tahun 1906, Elizabet Towne mengatakan: “Manusia adalah magnet, dan setiap detail peristiwa yang dialaminya datang atas daya tarik-menarik (undangan) nya sendiri.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita lebih senang berkumpul dan berbicara kepada orang yang satu hobi daripada yang berbeda hobi dengan kita. Selain itu, kita pernah merasakan sesuatu yang kita lakukan itu selalu terkesan sulit. Mengapa? Karena segala sesuatu yang kita alami akan masuk ke dalam hidup kita melalui pikiran-pikiran kita sendiri. Jadi tubuh dan jiwa kita itulah yang menyebabkan kita melakukan berbagai tindakan yang kita inginkan. Jika kita berpikir mudah, maka kesulitan itu tidak tercipta. Jika kita berpikir selalu dalam kekurangan maka kita tidak bisa menarik kekayaan. Jika perasaan kita selalu bahagia, senang, bersyukur atas apa yang ada serta menikmati segala proses yang sedang kita laksanakan maka semua keberuntungan akan mengalir dalam kehidupan kita. Kesedihan pun akan jarang terjadi. Sebab perasaan cinta dan kasih sayang kita lebih kuat dan kita sering memikirkan ‘apa saja yang kita suka’ daripada ‘apa yang tidak kita suka’.

Berikut saya akan memberikan sedikit contoh agar kita lebih memahami tentang hukum daya tarik-menarik (Law of Attraction). Beberapa hari yang lalu saya mengikuti ujian Tes Potensi Akademik (TPA), saat baru memulai ujian tersebut tiba-tiba perut saya sangat sakit. Tangan saya mulai keringatan dan perasaan saya selalu diselimuti ketakutan.
“Gimana ya? Apakah saya mampu menjawab soal-soal ini dalam keadaan sakit begini.”
Lalu 5 menit kemudian saya berusaha menenangkan pikiran saya dan tarik nafas pelan-pelan.
Saya berbicara kepada diri sendiri: “Perut, janganlah engkau sakit sekarang. Berilah saya kesempatan untuk menjawab soal-soal ini dengan hasil yang baik dan maksimal. Ya Allah, sembuhkan sakit ini agar saya mudah melaksanakan ujian ini”.
Lima belas menit kemudian kertas jawaban dibagikan dan menyusul buku soal. Ketika pengawas mengatakan waktu untuk menjawab soal dimulai, perut saya sudah tidak sakit lagi. Contoh lainnya yang mungkin sering kita alami adalah sakit kepala atau pusing. Coba kita tenangkan pikiran kita, tarik, tahan dan buang nafas perlahan-lahan sambil kita berpikir yang indah-indah atau kosongkan pikiran yang menjadi beban kehidupan kita, pasti kita akan mengalami perasaan nyaman dan kepala tidak pusing lagi. Itulah realitas yang terbentuk dari segala kemungkinan-kemungkinan yang terjadi dalam kehidupan kita. Diri kita ini seperti magnet yang akan menarik apa saja yang kita rasakan atau pikirkan. Hal ini juga dikatakan oleh Ibnu Sina: “Pikiran seseorang dapat mempunyai pengaruh bukan saja terhadap tubuhnya sendiri, melainkan terhadap tubuh orang lain walaupun dalam jarak yang amat jauh. Pikiran itu dapat mempesonakan dan mengubah mereka; membuat mereka sakit, atau memulihkan kesehatan mereka”. Oleh sebab itulah banyak peneliti hingga sekarang melakukan penelitian terhadap kekuatan daya tarik-menarik dari pikiran manusia yang dahsyat tersebut di berbagai bidang terutama memanfaatkan potensi manusia untuk mempengaruhi tubuh dalam melakukan penyembuhan baik diri sendiri ataupun orang lain.

Kadang kita juga pernah mengalami sesuatu perasaan kecewa karena telah disakiti oleh orang lain sehingga membuat emosi kita tidak stabil atau marah. Saat itu ada teman yang ingin berbicara pada kita, lalu secara spontan kita memarahinya juga sedangkan dia tidak melakukan kesalahan pada kita. Itulah contoh pikiran yang negatif. Atau saat kita dalam perjalanan pergi ke suatu tempat dan hujan turun sangat deras. Ada beberapa orang yang mengalaminya, jika kondisi dalam keadaan tenang, tidak gelisah dan berpikir yakin bahwa Allah akan menolong kita, tiba-tiba sesaat kemudian hujan itu berhenti dan kita dapat tiba di tempat tersebut dengan tepat waktu. Selain itu, ketika kita mempunyai banyak teman yang suka menulis, membuat puisi dan mengikuti suatu lomba maka hal tersebut dapat mempengaruhi jiwa kita untuk berkeinginan membuat suatu karya tulis juga. Semua itu karena adanya hubungan tarik-menarik yang positif kita lakukan. Begitulah jika kita dapat mengatur pikiran kita dengan baik maka hasilnya akan baik pula dan sebaliknya jika pikiran kita buruk maka hasilnya juga buruk.

Medan, 11 Juli 2010
~Evi A.~
author

a wife, a mom, a blogger, a survivor of ITP & Lupus, a writer, author, a counselor of ITP & Lupus autoimmune, a mompreuneur, a motivator, a lecturer.