My Sweet Home

Hatiku Kembali Tenang

Hatiku Kembali Tenang

Hati adalah salah satu organ manusia yang sangat sensitif bila tidak dirawat dengan benar karena hati merupakan bisikan halus jiwa untuk mengenal Allah, mengenal sesama insan, merasakan lingkungan sekitar yang diselimuti amarah, syahwat, dan seluruh sifat tercela. Masih saya ingat dalam memori ketika Allah memberi saya ujian musibah yaitu sakit yang luar biasa dengan berbagai pendarahan di dalam tubuh dan pada saat yang sama calon suami saya juga memutuskan komitmen yang selama ini telah terjalin dengan baik. Bahkan ada beberapa sahabat baik saya juga me-remove dan mem-block Facebook saya. Semua berlangsung pada saat yang sama. Betapa besar kesabaran dan keikhlasan yang harus saya jalani.

Setiap hari saya harus tergantung dengan obat, bila tidak minum obat maka saya akan mengalami pendarahan di kulit, gusi dan hidung. Hari-hari yang saya jalani di Rumah Sakit penuh dengan kesunyian. Orangtua saya masih belum bisa hadir ke Rumah Sakit karena kesibukan pekerjaannya di kota kelahiran saya, sementara saya hanyalah seorang anak kos yang mencoba menimba ilmu di kota Metropolitan.

Pernah saya berdialog kepada Sang Pencipta, “Salah saya di mana hingga cobaan begitu berat ini menimpa diri saya ini? Apakah dosa saya sudah menumpuk ya Rabb?.” Setelah saya intropeksi diri, ini adalah sebuah ujian dari-Nya. Dia sedang menguji iman saya, apakah iman saya kuat atau mudah goyah ketika diberi suatu cobaan hidup. Dia juga akan menguji sampai di mana batas keikhlasan saya akan qadha (ketetapan) yang telah diatur-Nya.
*
Hati yang diselimuti rasa sedih dan sunyi ini berusaha saya sembunyikan dengan wajah yang ceria dan senyuman manis di bibir. Hari-hari saya lalui dengan membaca buku dan mendengar lagu nasyid. Salah satu nasyid yang paling menginspirasi bagi saya adalah lagu Opick feat Amanda yang berjudul “Alhamdulillah”.

Bersujud kepada Allah
Bersujud sepanjang waktu
Setiap nafasmu seluruh hidupmu
Semoga diberkahi Allah

Bersabar taat pada Allah
Menjaga keikhlasanNya
Semoga dirimu semoga langkahmu
Diiringi oleh rahmatNya

Setiap nafasmu seluruh hidupmu
Semoga diberkahi Allah

Alhamdulillah wasyukurillah
Bersyukur pada Mu ya Allah
Indah dalam kebersamaan
Hilanglah sebuah perbedaan
*
Nasyid ini sering saya dengarkan untuk menenangkan hati. Karena dengan mengingat-Nya hati menjadi tenang. Jika mendengar lagu dengan lirik diatas, saya sering kembali merenung, bermuhasabah dan mengakui betapa banyak kesalahan yang saya buat dan berusaha membayar kesalahan saya itu jika Allah memberikan saya kesempatan untuk pulih dari penyakit ini. Sungguh, saya jadi rajin berdzikir kepada-Nya pagi dan petang, membaca kalam-Nya dan bersyukur karena dengan sakit ini saya semakin dekat kepada-Nya. Cukuplah bagi saya hanya Allah tempat saya bergantung dan memohon pertolongan.

Ketika mendengar kata kerbersamaan dalam liriknya, saya semakin terpesona karena banyak teman yang jenguk saya dan perhatian pada saya. Indahnya kebersamaan yang terjalin erat karena Allah. Alhamdulillah ya Rabb, Engkau memberikan saya banyak nikmat baik sakit, persaudaraan yang erat maupun nilai akademik kampus yang memuaskan. Sehingga membuat saya semakin sabar menghadapi setiap ujian dari-Mu.

Di sepertiga malam terakhir, saya melaksanakan shalat qiyamulail dan dahi ini bersujud pada-Nya memohon ampunan dengan kondisi tangan di infus. Kegelisahan saya hilang, hati saya kembali tenang karena niat saya semata-mata tertuju ingin taat pada Allah swt. Sungguh kasih sayang-Nya kepada saya sangat besar. Karena sakit saya semakin hari semakin sembuh. Dia selalu mendorong saya untuk tidak berdiam diri dan meyakinkan diri saya bahwa saya bisa sembuh tapi dengan berbagai usaha.

Bagi saya, dokter hanyalah manusia sedangkan yang berhak mengatur mati dan hidupnya diri manusia hanyalah Allah yang telah menciptakan manusia ke dunia yang fatamorgana ini. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu, ditangan-Nyalah segala kerajaan. Oleh sebab itu, saya jadikan sakit, cobaan, ujian, kesulitan dan kesedihan yang saya alami sebagai motivasi dalam diri saya, untuk terus bergerak aktif, untuk menguatkan keimanan pada diri saya dan juga sebagai sarana instropeksi diri agar lebih mendekatkan diri dalam beribadah dan mengingat-Nya sehingga ketaqwaan saya kepada Sang Pencipta semakin meningkat. Bencana dan musibah yang menimpa manusia, dapat terjadi kapan saja, di mana saja. Hanya saja yang bisa setiap manusia lakukan adalah bertahanlah untuk hidup dengan tidak mensia-siakan waktu yang yang ada, optimalkan waktu yang ada untuk beramal, berbuat kebaikan dan diisi dengan aktivitas yang bermanfaat sehingga kita menjadi manusia yang berkualitas. Bersyukur kepada Allah dan bersujudlah kepada-Nya karena Dia pengatur skenario kehidupan manusia sehingga kehidupan yang dijalani selalu mendapat cahaya dan rahmat dari-Nya.
*
Lagu nasyid opick ini selalu saya dengar di dalam mobil jika pergi dengan mengendarai mobil. Lagunya teduh dan sejuk serta menginspirasi untuk kita kembali mengingat kepada-Nya. Saya tidak pernah bosan mendengarnya. Bahkan orangtua saya juga sangat senang mendengar setiap lirik dan aransemen musik dari lagu opick. Sungguh sangat disayangkan bila hati tidak menjadi tenang.

*****

Naskah ini diikutsertakan kemarin dalam lomba Kisah Inspiratif Leutika bersama Lagu Opick
author

a wife, a mom, a blogger, a survivor of ITP & Lupus, a writer, author, a counselor of ITP & Lupus autoimmune, a mompreuneur, a motivator, a lecturer.