TEORI DAN PRINSIP RECIPROCITY
Prinsip reciprocity pada antena adalah suatu keadaaan dimana jika arus I diinduksikan ke dalam sebuah antena B, yang beroperasi pada receive mode , oleh sinyal kuat medan yang dipergunakan pada terminal antena A, dimana antena A beroperasi pada transmit mode. Kemudian sinyal kuat medan yang sama juga dipakai terminal B untuk menginduksikan arus I pada terminal antena A. Jadi pada dasarnya, sinyal kuat medan yang diterima pada sebuah base-station antenna dari sebuah mobile transmitter adalah sama, sebagaimana yang diterima oleh mobile unit antenna dari sebuah base-station transmitter.
Prinsip reciprocity diilustrasikan melalui gambar-gambar berikut :
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4XFYL5dEhFkzKR9YRw-gFYVaTqpwRI_TxHPihM-CHih5vao9jp4brDwu9v_tPrlDUwF0U846W6RoMlj0ES6GcFgs_GaWs5rEfjcOn9DJKBZfQxTaMQHPBAO8V8yvTEo9Hwgvydvsvyg/s320/teorema.jpg)
Gambar 1. Teorema Reciprocity
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1VI_L3VaH2lnv-esjUD_6mD7WEJnzvdOw4Cgtfiy0TkVzxyDVf1L049L6_S_yyPBeX4cy8ep__Ck0TcTiH3UuR0h9cF-pXY4Q8KccCYjAK_70Chd9P6vqZOmBl4ELFgLxJYGyM3T7Cw/s320/transmitting.jpg)
Gambar 2. a).Transmitting Antenna b).Receiving Antenna
Teorema reciprocity menghasilkan sejumlah konsekuensi penting bagi antena. Pada
dasarnya semua antena praktis mempunyai pola-pola directional, dimana antena tersebut memancarkan atau menerima energi yang lebih ke suatu arah dibandingkan yang lain. Dalam hal ini, teorema reciprocity pada prinsipnya menghendaki pola-pola directional pada sebuah antena yang beroperasi dalam keadaan transmit mode, adalah sama sebagaimana ketika beroperasi dalam receive mode.
Acuan :
Roddy, Dennis., Satellite Communications (McGraw Hill Telecommunication, 2001), 122-123.
Prinsip reciprocity diilustrasikan melalui gambar-gambar berikut :
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4XFYL5dEhFkzKR9YRw-gFYVaTqpwRI_TxHPihM-CHih5vao9jp4brDwu9v_tPrlDUwF0U846W6RoMlj0ES6GcFgs_GaWs5rEfjcOn9DJKBZfQxTaMQHPBAO8V8yvTEo9Hwgvydvsvyg/s320/teorema.jpg)
Gambar 1. Teorema Reciprocity
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1VI_L3VaH2lnv-esjUD_6mD7WEJnzvdOw4Cgtfiy0TkVzxyDVf1L049L6_S_yyPBeX4cy8ep__Ck0TcTiH3UuR0h9cF-pXY4Q8KccCYjAK_70Chd9P6vqZOmBl4ELFgLxJYGyM3T7Cw/s320/transmitting.jpg)
Gambar 2. a).Transmitting Antenna b).Receiving Antenna
Teorema reciprocity menghasilkan sejumlah konsekuensi penting bagi antena. Pada
dasarnya semua antena praktis mempunyai pola-pola directional, dimana antena tersebut memancarkan atau menerima energi yang lebih ke suatu arah dibandingkan yang lain. Dalam hal ini, teorema reciprocity pada prinsipnya menghendaki pola-pola directional pada sebuah antena yang beroperasi dalam keadaan transmit mode, adalah sama sebagaimana ketika beroperasi dalam receive mode.
Acuan :
Roddy, Dennis., Satellite Communications (McGraw Hill Telecommunication, 2001), 122-123.