bunga

Tips Melahirkan Bayi yang Sehat

Catatan ini Evi tuliskan karena seorang ibu (penderita ITP) dari Jawa Tengah bertanya bagaimana agar bayi yang kita lahirkan tumbuh sehat walaupun kita memiliki penyakit ITP

Tips agar anak di dalam kandungan dan ibunya sehat :

1.Ketika melakukan hubungan suami istri, antara pasangan harus kondisi sehat.
Artinya, harus dalam keadaan prima, tidak lelah, tidak lemas, tidak dalam keadaan sakit.

2. Emosi harus stabil
Artinya, hati harus bahagia, tidak ada rasa marah, rileks, tenang, jadikan hubungan itu suatu nikmat yang tiada taranya yang Allah berikan kepada pasangan yang telah halal.

3. Membaca doa sebelum berhubungan intim.
Hal ini utk menghindari campur tangan syetan dalam pembuatan anak. Yaitu :
Bismillaahi, Allaahumma jannibnaasy syaithaana wa jannibish syaithaa-na maa razaqtanaa. 
"Dengan nama Allah, ya Allah; jauhkan kami berdua (suami isteri) dari gangguan syaitan dan jauhkanlah pula syaitan dari rezeki yang akan Engkau anugerahkan pada kami." (HR. Bukhari)

4. Hindari bersenggama di kala sedang kehausan dan kelaparan.

5. Lengkapi nutrisi ketika hamil.
Biasanya bayi tidak sehat karena ibunya yang mengandung kekurangan nutrisi. Perbanyak makan sayur dan buah-buahan.

6. Hindari makanan yang pembentuk asam seperti buah-buah pembentuk asam, susu, dll.
Karena asam akan membuat PH tubuh rendah dan keasaman tubuh semakin tinggi dapat membuat tubuh sangat rentan terhadap penyakit penyakit. Kalau mau makan buah bisa pisang, melon, pepaya. Kalau mau minum susu, beli susu asli dari sapi jangan susu kaleng yg telah di pasteurisasi, karena itu akan membentuk asam di tubuh

7. Hindari pemakaian obat-obat atau bahan kimia ketika sedang berhubungan intim dan ketika hamil. Karena obat-obatan dan bahan kimia bisa merusak kesehatan si bayi dalam kandungan.

8. Hindari tubuh terkena polutan ketika ibu sedang mengandung.
Karena polutan itu adalah racun. Kalau harus keluar, usahakan memakai masker.

9. Kontrol kehamilan rutin ke puskesmas atau RS Anak. 
Di puskesmas atau RS Spesialis Anak biasanya akan di kontrol gimana keadaan bayi dalam tubuh, di cek kita kekurangan apa. Terutama kandungan asam folat di dalam tubuh.

10. Konsumsi suplemen dari Rasulullah seperti madu, kurma ajwa, habbatasauda dan minyak zaitun. Suplemen ini untuk menguatkan bayi dan ibu yang mengandungnya sehingga terus sehat.

11. Hindari makanan yang mengandung bahan penyedap rasa (MSG), bahan-bahan pewarna, pengawet, dll
Karena itu mempengaruhi kesehatan tubuh. Apalagi jika kita punya riwayat penyakit yang berat/kritis. Buatlah bumbu-bumbu yang berasal dari alam (serba natural).

12. Untuk yang beragama Islam, rajinlah membaca Al-Qu'ran dan mendengarkan lantunan ayat-ayat suci Allah karena itu akan mempengaruni neuron-neuron dalan janin bayi.

ITP tidak ada hubungan langsung dengan cacat janin.

***********************************************************

Berikut ada ringkasan yang di ambil dari kitab Qurratul Uyun, Syarah Nazham Ibnu Yamun Karya: Muhammad At-Tihami Ibnul Madani Kanu.
Waktu yang tepat untuk bersetubuh
bahwa melakukan hubungan intim pada awal bulan itu lebih afdhol dari pada akhir bulan.sebab bila nanti di karuniai seorang anak akan mempunyai anak yang cerdas. bagi seorang suami (penganten baru) sunnah hukumnya bersetubuh dengan istrinya di bulan Syawal.
Adalah lebih afdhol pula jika melakukan hubungan intim pada hari ahad dan jum`at. Nabi SAW.bersabda:
“hari ahad itu adalah hari yang tepat untuk menanam,dah hari untuk memulai membangun.karena ALLAH memulai menciptakan dunia ini juga memulai meramaikannya jatuh paa hari ahad”"hari jum’at itu adalah hari perkawinan dan juga hari peminangan di hari jum’at itu nabi Adam as menikah ibu Hawa,nabi Yusuf as menikah siti Zulaika.nabi Musa as menikah dengan puteri nabi syuaib as,nabi sulaiman menikah ratu bilqis”
wallahu`alam bishowab
Tersebut di dalam hadits shahih bahwa Nabi SAW dalam melaksanakan pernikahannya dengan Sayyidah khodijah dan Sayyhidah Aisyah juga jatuh pada hari jum’at.

Hadits Riwayat Baihaqi.
Syekh penazham menjelaskan waktu-waktu yang terlarang untuk bersenggama, sebagaimana diungkapkan dalam nazhamnya yang berbahar rajaz berikut ini:”Dilarang bersenggama ketika istri sedang haid dan nifas,Dan sempitnya waktu shalat fardlu, jangan merasa bebas.”Allah Swt. berfirman:”Mereka bertanya kepadamu tentang haid, Katakanlah, haid adalah suatu kotoran. Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita diwaktu haid” (Qs. Al-Baqarah: 222)

Dikatakan bahwa yang dimaksud dengan “menjauhkan diri” adalah menjauhkan diri dari vagina istri, yang artinya tidak melakukan senggama. Ini adalah pendapat Hafshah ra. Dan Imam Mujahid pun sependapat dengan pendapat Hafshah ra. Tersebut.

Diriwayatkan oleh Imam Thabrani dalam kitab Ausath dari Abu Hurairah secara marfu’;Rasulullah Saw.bersabda:”Barang siapa bersetubuh dengan istrinya yang sedang haid, kemudian ditakdirkan mempunyai anak dan terjangkiti penyakit kusta, maka jangan sekali-kali mencela, kecuali mencela dirinya sendiri”Al-Imam Abu Hamid Al-Ghazali berkata, “Bersetubuh di waktu haid dan nifas akan mengakibatkan anak terjangkiti penyakit kusta.”

Imam Ahmad dan yang lainnya meriwayatkan sebuah hadits marfu’ dari sahabat Abu Hurairarah ra.:Rasulullah Saw.bersabda:”Barang siapa datang kepada dukun peramal, kemudian dia mempercayai apa yang dikatakannya, dan menyetubuhi istrinya diwaktu haid atau pada duburnya, maka dia benar-benar telah melepaskan diri dari apa yang telah diturunkan kepada Nabi Saw.”
Rasulullah Saw. bersabda:”Barang siapa menyetubuhi istrinya diwaktu haid, maka hendaklah dia bersedekah satu keping dinar. Dan barang siapa menyetubuhi istrinya dikala haidnya telah reda, maka hendaklah dia bersedekah setenga keping dinar.”Ibnu Yamun meneruskan nazhamnya sebagai berikut:”Dilarang senggama (menurut pendapat yang masyhur) dimalam hari raya Idul Adha,Demikian pula dimalam pertama pada setiap bulan.Dimalam pertengahan pada setiap bulan,Bagitu pula dimalam terakhir pada setiap bulan.”Hal itu berdasarkan pada sabda Rasulullah Saw.:”Janganlah kamu bersenggama pada malam permulaan dan pertengahan bulan”

Al-Imam Ghazali mengatakan, bahwa bersenggama makruh dilakukan pada tiga malam dari setiap bulan, yaitu: pada malam awal bulan, malam pertengahan bulan, dan pada malam terakhir bulan. Sebab setan menghadiri setiap persenggamaan yang dilakukan pada malam-malam tersebut.Ada yang berpendapat, bahwa bersetubuh pada malam-malam tersebut dapat mengakibatkan gila atau mudah stres pada anak yang terlahir. Akan tetapi larangan-larangan tersebut hanya sampai pada batas makruh tidak sampai pada hukum haram, sebagaimana bersenggama dikala haid, nifas dan sempitnya waktu shalat fardlu.Selanjutnya Syekh penazham mengungkapkan tentang keadaan orang yang mengakibatkan ia tidak boleh bersenggama dalam nazham berikut ini:”Hindarilah bersenggama dikala sedang kehausan, kelaparan, wahai kawan, ambillah keterangan ini secara berurutan.Dikala marah, sangat gembira, demikian pula,dikala sangat kenyang, begitu pula saat kurang tidur. Dikala muntah-muntah, murus secara berurutan, demikian pula ketika kamu baru keluar dari pemandian.Atau sebelumnya, seperti kelelahan dan cantuk (bekam),jagalah dan nyatakanlah itu semua dan jangan mencela.”

Imam Ar-Rizi mengatakan, bahwa orang yang mempunyai kondisi tubuh yang kering sebaiknya menghindari senggama pada musim panas. Sedangkan orang yang mempunyai kondisi tubuh yang dingin hendaknya mengurangi senggama pada musim panas maupun dingin dan meninggalkan sama sekali pada saat udara tidak menentu serta pada waktu wabah penyakit sedang melanda.Kemudian Syekh penazham melanjutkan nazhamnya sebagai berikut: “Dua kali senggama itu hak wanita, setiap Jumat, waktunya sampai subuh tiba.Satu kali saja senggama demi menjaga kesehatan,setiap Jumat bagi suami yang sakit-sakitan.”

Syekh Zaruq didalam kita Nashihah Al-Kafiyah berpendapat, bahwa yang dimaksud dengan hak wanita adalah senggama yang dilakukan suami bersamanya paling sedikit dua kali dalam setiap Jumat. Atau paling sedikit satu kali pada setiap Jumat bagi suami yang cukup tingkat kesehatannya. Shahabat Umar bin Khaththab menentukan satu kali senggama dalam satu kali suci wanita (istri)(satu kali dalam sebulan), karena dengan begitu suami akan mampu membuat istrinya hamil dan menjaganya. Benar demikian, akan tetapi sebaiknya suami dapat menambah dan mengurangi menurut kebutuhan istri demi menjaga kesehatan. Sebab, menjaga kesehatan istri merupakan kewajiban bagi suami.Sebaiknya suami tidak menjarangkan bersenggama bersama istri, sehingga istri merasa tidak enak badan. Suami juga tidak boleh memperbanyak bersenggama dengan istri, sehingga istri merasa bosan,
*********************************************************

Semoga bermanfaat tips ini bagi yang membaca dan membutuhkannya.
Tetap semangat dan berprasangka baik pada Allah serta pasangan kita.

Wassalamu’alaikum Warahmatullah wabarakatuh
~Evi A.~
Bandung, 4 Mei 2012