bunga

Antara Manfaat dan Kesia-siaan




*Antara Manfaat dan Kesia-siaan*

Pernahkah kita merasa dalam satu perkumpulan, organisasi, grup, atau ketika kita bersama teman, kita seakan-akan tidak ada gunanya?

Sebagian orang pasti pernah merasakan hal itu. Bahkan saya sendiri pernah mengalaminya. Bisa juga kita pernah dihina atau dicaci pada perkumpulan itu.

Jangan sedih, tapi berbahagialah.
Jangan emosi, tapi tenanglah.
Jangan benci, tapi bersyukurlah.
Karena Allah telah menunjukkan kita pada suatu kebaikan.

Akhirilah segala sesuatu dengan hal yang positif.
Maka semua akan terasa indah.

Lalu sering muncul pertanyaan, "Bagaimana jika aku nggak bisa terima jika diperlakukan seperti ini, tidak adil, masa harus diam saja!"

Maka saya akan menjawab, "Tentu saja kita tidak akan diam. Tapi kita akan berubah. Change ur mind, ur think, ur heart, then make a sacrifice."

Masih ingatkah kita peristiwa Nabi Muhammad pindah dari kota Makkah ke Madinah, namun ia diterima baik oleh kaum Anshar.

Atau kisah Hajar di masa Ibrahim yang dirinya juga tidak diterima karena melahirkan Ismail akhirnya hijrah ke suatu daerah asing dari Makkah ke Palestina, mendaki dari bukit Shafa ke bukit Marwah karena kehausan&air susunya mengering, lalu ia ditolong Jibril dengan menghentakkan kaki dan keluarlah air dari tahah; dinamakan mata air Zamzam.

Masih banyak kisah lagi tentang hal ini, seperti pasien yang tidak kunjung sembuh berobat ke satu tempat, ke tempat lain sehingga menemukan dokter yang tepat dan berusaha juga mencari penanganan yang tepat sehingga ia menjadi sehat.

Allah Maha Baik, Dia ada dan akan melindungi kita di mana pun berada. Rahmat dan barakah-Nya akan turun bila kita punya 2 hal: iman dan perjuangan yang bermanfaat.

Mengapa 2 hal ini penting?
Karena iman sesungguhnya adalah keyakinan yang akan selalu menyertai kita baik dalam pikiran, emosi dan tindakan kita.
Sesuatu yang selalu diyakini dalam hati, diucapkan dengan lisan dan dijalani dengan perbuatan atau tindakan kita.

Setelah semua bisa kita genggam selanjutnya adalah perjuangan yang bermanfaat. Kita berjuang untuk membentuk sesuatu yang bermanfaat. Kita buat perubahan.
-Perubahan tempat
Carilah tempat yang membuat kita nyaman, bahagia dan bisa menikmati segala sesuatu dengan penuh syukur. Sehingga kita menjadi manusia yang punya semangat tinggi untuk berbuat yang bermanfaat. Bergaullah dengan orang-orang yang menerima kita dengan baik.

Percayalah, di satu tempat kita tidak dibutuhkan tapi di tempat lain kelebihan yang kita miliki sangat dibutuhkan. Maka di sinilah kita merasakan keberadaan kita diterima dengan baik.

-Perubahan Pikiran, Emosi dan Tindakan
Ubahlah pikiran buruk/sedih, emosi yang tidak terkontrol dan tindakan yang sia-sia dari diri kita ke arah yang lebih banyak manfaatnya buat orang, 'Give More', ke arah lebih muncul positifnya maka kita menjadi lebih baik, lebih keren, lebih pantas untuk dihargai dan dihormati.

Langkah perubahan terhadap masalah kita akan terpecahkan dengan baik dan seutuhnya jika kita sesuaikan dengan tuntunan Allah dan Rasul karena semua informasi ada di Al-Qur'an, al-hadist dan kisah para sahabat.

Yakinlah, "Sesungguhnya perintah-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya, 'Jadilah', maka terjadilah ia." (Yaasiin: 82)

Bukan hanya hal itu saja yang akan kita dapatkan, tapi ada juga hal lain yaitu kita menjadi peka terhadap lingkungan sekitar kita. Karena kita disini mendapat ilmu. Addzauq fauqol ilm, kepekaan adalah di atas ilmu. Praktik kepekaan dan ilmu berbanding lurus karena itu kita sering mendapatkan faedah. Ini makna pendidikan seseungguhnya, peka terhadap keadaan, lingkungan, dll.

Dengan kita peka terhadap apapun maka kita dapat memberi manfaat, kebaikan, bantuan, ilmu kepada orang lain secara ikhlas.

Waw, keren banget ya jika kita keluar dari tempat yang sia-sia menuju tempat yang bermanfaat. Kesuksesan akan selalu menyertai kita.


Pesan motivasi yang saya buat dan tanamkan di hati:
"Jangan dekat bersama orang yang sama sekali tidak pernah memperhatikan kita, menyapa kita atau memberi manfaat bagi hidup kita, karena sungguh itu akan membawa kita pada kesia-siaan."

Salam santun,
~Evi A.~
Medan, 4 Oktober 2012
Di sudut kamar, di siang hari kutuliskan sebuah catatan diari sebagai teman sebelum tidur.