oleh : Evi Andriani
Sering kita memakan roti tanpa melihat jelas keadaan rotinya. Bahkan
tak jarang ada sedikit jamur di roti, walaupun hanya 2-3millimeter saja
kita biarin dan hanya buang bagian yang terkena jamur itu.
Atau bahkan kita sering mengalami gejala seperti mual, mulas, perih, dan kembung. Gejala-gejala tersebut sering kita bilang
gejala maag dengan kondisi asam lambung yang berlebih. Padahal bisa
jadi itu kasus infeksinya bakteri Helicobacter pylori di dalam lambung
yang menjadi aktif. Hal itu disebabkan dari makanan "tidak baik" kita
konsumsi, salah satunya ya roti yang berjamur.
Berhati-hatilah
ketika kita mau makan, apakah roti, kue, atau jenis makanan lainnya.
Teliti roti kita atau jenis makanan lainnya sebelum dimakan. Berjamurkah
atau tidak? Karena akan membahayakan diri kita jika roti atau makanan
tersebut berjamur.
Walaupun hanya sedikit di sekitar
pinggirannya, atau hanya satu titik dengan diameter tiga mili tapi ia
telah menjadi racun. Racunnya tersebar disekitarnya seperti mitoksin.
Apabila makanan "tidak baik" tersebut masuk ke dalam tubuh, maka akan membuat bakteri helicobacter pylori menjadi aktif.
Bila helicobacter pylori (disebut H. Pylori) telah aktif di dalam
perut, maka pada lambung terjadi peradangan terus-menerus. Bila bakteri
itu menginfeksi daerah antrum pilorik di lambung, bakteri itu
meningkatkan produksi asam lambung dan menimbulkan tukak (luka). Kita
akan menderita sakit. Seperti: asam lambung tinggi, tukak (luka)
lambung, tukak usus 12 jari, diare, mual, mulas, perih, kembung, dll.
Dan bila bakteri itu menginfeksi daerah korpus di lambung, produksi
asam lambung menurun. Dalam jangka waktu panjang, kondisi ini bisa
terjadi kanker lambung dan limfoma. Apalagi kalau sudah perut sakit,
maka tak heran sering adanya komplikasi sakit lainnya seperti sakit
kepala (umum), migrain, vertigo, dll.
Obat-obatan yang umumnya
mengandung zat penetral asam memang cukup ampuh meredakan kelebihan
asam, tapi tidak bisa membasmi H.Pylori. Harus ada terapi obat
antibiotik.
Hal ini teringat ketika saya menderita diare
beberapa hari tidak kunjung sembuh, bahkan sampai keluar darah. Saya
ketakutan luar biasa. Lemas karena melihat darah. Pikiran sudah ke
mana-mana. Apakah karena trombosit rendah maka terjadi pendarahan di
dalam perut, atau ada organ di dalam tubuh yang terluka?
Pikiran macam-macam sudah menghantui syaraf-syaraf di otak saya.
Akhirnya saya berobat ke dokter spesialis hematologi yang saya sayangi,
DR Gino Tann untuk diperiksa.
Ternyata ketika saya cek
laboratorium, ternyata oh ternyata bateri H.Pylori aktif di dalam
lambung saya. Akhirnya saya diberi resep ciprofloxacin, dan
alhamdulillah, dalam waktu tiga hari sudah baik kembali. Buang air besar
tidak diare dan berdarah lagi. Alhamdulillah sehat.
Saya mencoba kembali mengingat kegiatan saya sebelumnya ke belakang,apa yang sebabkan saya mencret dan bahkan keluar darah?
Sepertinya karena saya makan roti yg sudah ada jamur sedikit walaupun 2
millimeter dan susah terlihat oleh mata karena diameter jamur kecil
sekali.
Oleh sebab itu, saya mulai sangat berhati-hati dalam memilih makanan. Apalagi kalau ada jamur. Mari kita jaga pola makan kita!
***
Tulisan ini saya dedikasikan buat dokter hematologi saya, Dr Gino Tann
yang telah berulang tahun pada tanggal 18 Agustus 2014. Semoga usianya
selalu diberkahi, sehat, dan semakin sukses. Aamiin. Terima kasih untuk
segala informasi kesehatan yang diberikan ke Evi dan segala
perhatiannya. Aamiin
Salam santun,
~Evi A.~
Medan, 19 Agustus 2014
Home
» ITP
» Kedokteran
» kesehatan
» LUPUS
» Bisakah Helicobacter Pylori Aktif? Periksa Makanan Kita
Bisakah Helicobacter Pylori Aktif? Periksa Makanan Kita

Evi Andriani
a wife, a mom, a blogger, a survivor of ITP & Lupus, a writer, author, a counselor of ITP & Lupus autoimmune, a mompreuneur, a motivator, a lecturer.
Follow Media Sosial Evi :