My Sweet Home

“JANGAN MARAH SOBATKU”



“JANGAN MARAH SOBATKU”


Indahnya kita bila saling memaafkan
Cahaya sinar kan selalu terjaga terangnya
Wajah anggun pesona tiada tara
Senyum manis menyejukkan hati
Kemarahan berubah menjadi keikhlasan
Keikhlasan datang dari kesabaran dan ketulusan


Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh

Apa kabar sahabat-sahabatku? Ntah mengapa di sela belajarku yang cukup menyita waktu, aku teringat pada saat amarahku memuncak. Apalagi ketika kita dihina, difitnah, dikhianati ataupun dibohongi oleh seseorang. Astagfirullah,.. Ishbir … Sabar…
Betapa buruknya aku sampai amarah itu bisa menguasai diri ini. Akan tetapi, disela sujudku di atas sejadahnya aku memohon ampunan atas apa yg telah ku lakukan. Tangisan pun tak henti-hentinya membasahi pipi. Sungguh noda-noda hitam itu mengotori jiwaku. Mengurangi konsentrasiku pada segala bidang. Itulah syetan sahabat, jika telah berhasil menguasai nafsu kita, maka semua akan menjadi rusak. Kesedihan, kegalauan, sikap marah bahkan bisa jadi kemalasan melanda kita semua.

Tapi sungguh benar sahabat, jikalau kita belajar dari Al-qur’an, membaca dan memahaminya, terlebih lagi mengajarkannya ke orang lain, sungguh rahmat dari-Nya tiada tara, sangatlah luas.
Hati ini pun menjadi tenang.

Aku teringat pada sebuah bacaan hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra, ia berkata:
Ada seseorang bertanya kepada Rasulullah saw, ‘Nasehatilah saya !’ Rasulullah saw bersabda, ‘Janganlah kamu marah’ Orang itu berkali-kali meminta nasihat kepada Rasulullah saw, tetapi Rasulullah saw tetap menjawabnya dengan, ‘Janganlah kamu marah’”[HR. Bukhari]

Jika kita membaca hadis tersebut, boleh jadi kata-kata “Janganlah kamu marah” adalah “Janganlah kamu meluapkan kemarahanmu”. Sebab, setiap orang pasti memiliki sikap marah. Namun, ketika rasa atau sikap marah tersebut diluapkan sembarangan, sering menimbulkan masalah terhadap makhluk sekitar, baik manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan maupun benda-benda lainnya.

Sahabat, jika hanya berambisi memuaskan hawa nafsu, perut ataupun syahwat kita maka sungguh keinginan itu sangat rendah sekali dan tak bernilai. Karena yang paling terpenting adalah mengharapkan keutamaan dan keridhaan dari Allah.
Aku teringat banget saat aku marah, aku berusaha menenangkan pikiranku dengan berbagai cara, karena aku sudah berniat dan berprinsip teguh bahwa aku harus menjadi lebih baik hari demi hari, kalau tidak maka aku tergolong orang yang merugi. Hiduppun akan penuh dengan kecemasan, apalagi jika sampai membuat kita berhenti beraktivitas, tentu akan tercipta suatu kelalaian.

Oleh sebab itu sahabatku dimanapun kalian berada baik yang mengenalku di dunia nyata ataupun di dunia maya, walaupun kita tak pernah bertemu tapi jiwa kita menyatu untuk saling menasehati dan mengingatkan dalam kebaikan dan kebenaran dunia dan akhirat. Sungguh indah ya persahabatan itu.

Sahabat, hendaknya senantiasa kita bergerak, bekerja, mencari, membaca & memahami al-qur’an, bertasbih, menulis, mengunjungi sahabat atau bersilaturrahmi. Gunakan waktu sebaik-baiknya, jangan biarkan ada 1 menitpun terbuang.

Kadang aku dengar curhatan teman. “Hah, itu sulit sobat. Berkata emang mudah bagimu, tapi mempraktekkannya susah. Engkau tidak mengerti apa yang ku alami, engkau tidak paham”. MasyaAllah. Jika kita hanya bisa mengeluh seperti itu maka perlahan-lahan akan menjadi amarah yang dasyat. Marah ama sapa? Sama teman kah, atau banting pintu, lempar sana-lempar sini atau bisa jadi kita marah pada Allah swt. Astagfirullah.. Ishbir..sabar..
Itu adalah bisikan syetan yang menyelinap di tubuh kita sehingga kita mudah menjadi lapangan permainan para syetan. Bahkan ia sudah berhasil atau tertawa-tawa melihat hilangnya kesabaran pada makhluk-Nya.

Allah swt berfirmah dalam kalam-Nya :
Dan, janganlah kamu hiraukan gangguan-gangguan mereka dan bertawakkallah kepada Allah. Dan, cukuplah Allah sebagai pelindung” (QS. Al-Ahzab : 48)

Jadi ingat pengalaman kemarin saat menunggu hasil salah satu tes, masyaAllah lamanya molor dari jam yang ditetapkan sedangkan perut lagi lapar banget belum makan siang. Ya Allah, hampir saja amarah ini memuncak. Astagfirullah,..Alhamdulillah ya Rabb, ada teman-temanku mengajak ngobrol sambil bercanda hehehee.. Syukur pun terucap pada-Nya, akhirnya tuh syetan ga jadi tertawa deh atau bahkan jadi murung durja. ^_^

Ada beberapa penyebab timbulnya marah yaitu :
a) Internal
1. Lapar atau tidak punya uang
Orang yang sedang lapar baik karena tidak ada makanan atau tidak punya uang atau terlambat makan, pada umumnya mudah terpancing emosi. Oleh karena itu, dalam Islam ada ajaran bahwa seorang hakim (Qadhi) saat memutuskan suatu masalah, ia tidak boleh dalam keadaan lapar agar hasil keputusan yang dikeluarkan tidak dikotori oleh misi-misi pribadi.

2. Sakit
Orang yang sedang sakit baik sakit ringan atau berat sangat mudah terpancing emosinya sehingga mudah marah karena kondisi fisiknya yang sakit, berpengaruh pada kejiwaannya.
Oleh sebab itu sahabat, jikalau kita menemui orang yang sedang sakit baik sahabat yang dikenal, tak dikenak ataupun keluarga kita maka berilah dia bimbingan dan pesan-pesan spiritual untuk tetap semangat dan konsisten bahwa sakit tersebut adalah ujian dari Allah SWT. Sayangilah dia seperti saudaramu sehingga dia tidak menjadi stress.

3. Mengantuk atau Sedang Tidur
Biasanya nih kalau orang udah mengantuk atau bahkan sedang tidur biasanya tidak mau diganggu karena ia ingin istirahat dan tidka ingin di ganggu. Biasanya nih, kalau ada yang mengganggu kepentingannya (tidur), maka emosinya terpancing dan jadi murah marah deh. Jadi ingat kalau lagi bobo HP di silent, wah kalau dah gitu, benar-benar tidak ingin di ganggu banget. Bagaimana dengan sobatku sendiri? ^_^.

4. Letih
Letih, capek dan penat pun dapat memancing emosi sehingga mudah marah karena ia punya kepentingan yaitu ingin rileks dan istirahat.

5. Sibuk
Biasanya orang sibuk itu tidak mau di ganggu karena seeprti kita ketahui bahwa mereka membutuhkan dua energi yaitu energi fisik dan energi pikiran. Biasanya nih kalau lagi chat dibery kode “Busy atau invisible” hehehe. Atau tidak mau angkat telpon dan menerima tamu bahkan cenderung mudah marah kalau mengalami kelelahan fisik dan pikiran.

6. Hamil
Orang sedang hamil biasanya emosinya mudah naik karena ia punya beban dna tanggung jawab yang lebih dari biasanya, walaupun ada sebagian yang lain tidak mengalami hal tersebut. “Wah, gimana rasanya hamil ya belum pernah soalnya hehehe. Jadi ga bisa ku gambarkan”

7. Haid
Wanita yang sedang haid biasanya menjadi sensitive, mudah sekali marah. Bisa ngomel sendiri sehingga emosinya tidak terkontrol. Hal ini karena sel telur dalam rahim seorang wanita mengalami pengelupasan dan keluar dalam bentuk darah haid. Sebagian wanita mengalami sakit yang luar biasa. “Hayo ngaku.. siapa tuh hehehe ^_^”

b) Eksternal
1. Lingkungan
Lingkungan yang kurang kondusif sering menjadi salah satu pemicu timbulnya marah. Wah, kalau ini pasti sobatku tentu dah taulah apa saja hal-hal tersebut yang sering buat kita marah atau kesal hehehe. Yah contoh disekita kita seperti jalanan macet sedang kita lagi terburu-buru, cuaca panas, udara berpolusi, ada orang merokok, pakaian kotor sehingga menimbulkan aroma tak sedap alias “bau” atau bahkan ada tetangga menyetel musik dengan keras.

2. Orang Lain
Wah, kalau ini mah kita semua pun pasti tahu ya. Disini kita harus berhati-hati dalam berkata terutama lidah kita. Karena kata-kata yang keluar dari mulut orang lain sering memcing emosi orang lain. Apalagi kata-kata itu yang menyakitkan untuk menyakiti dan memancing kemarahan si pendengar. Bisa jadi ia tak sengaja, ingin bercanda, atau benar-benar ingin mengolok-ngolok, menghina, mencaci, bahkan memfitnah. Wuih apalagi kalau ada yang berbohong dalam menyampaikan sesuatu. Gimana gitu ya? Hehehehe.. sobat sendiri bisa jawab deh. Oleh sebab itu sangat penting bagi kita untuk berfikir sebelum berbicara.

Tips Mengatasi Amarah :


1. Diam (jangan bicara)
2. Memohon perlindungan pada Allah dari godaan syetan
Allah berfirman :
Apabila kamu membaca Al-Qur’an, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk” (QS. An-Nahl [16] : 98)
3. Mengubah Posisi
Mengubah posisi bisa duduk, berdiri, atau berbaring. Bisa juga melangkah keluar rumah, memandang tumbuh-tumbuhan, dll.
4. Berwudhu
5. Sholat
Allah berfirman :
Hai orang-orang yang beriman, Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah: 153).
6. Berdzikir
Allah berfirman :
“(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Alla-lah hati menjadi tentram”(QS. Ar-Ra’d : 28)

Lantas apakah kita tidak boleh marah??
Wah, tentu boleh sahabatku yang dirahmati Allah. Ada saatnya marah itu diperlukan yaitu seperti kasus sekarang ini Palestina, Gaza sedang di terror dan dibantai ole Yahudi
Israel atau kasus lain seperti menghina Muhammad saw, membuat gambar Muhammad, dll. Kita boleh marah jika hak-hak Allah SWT dan Nabi Muhammad saw dilecehkan dan diremehkan. Namun, kemarahan disini bukanlah kemaraham yang bodoh sobatku, bukan emosi yang membabi buta, bahkan bukan kemarahan tanpa ilmu melainkan kemarahan yang tetap di imbangi dengan taktik dan siasat serta strategi, Tetap menjaga hak-hak manusia, memelihara ketertiban dan kesopanan sebab ini adalah langkah fi sabilillah. Allahu Akbar

Semoga apa yang di sampaikan ini bermanfaat buat kita semua. Teruntuk Palestinaku, terselip do’a selalu untuk mu. Terimakasih buat semua sahabatku yang telah bersedia membaca ataupun komentar di catatan ini. JIkalau ad akhilaf, saya mohon maaf.

Wassalamu’alaikum warah matullah wabarakatuh
~Evi A.~
Medan, 4 Juni 2010

Referensi : Dasyatnya Sabar karangan Ahmad Hadi Yasin
author

a wife, a mom, a blogger, a survivor of ITP & Lupus, a writer, author, a counselor of ITP & Lupus autoimmune, a mompreuneur, a motivator, a lecturer.