My Sweet Home

Goresan Sekeping Hati

Ini adalah goresan sekeping hati dari seorang sahabat tentang pilihan pendamping hidup.



Goresan Sekeping Hati….

Ya Rabbi tiada terasa hari-hari berlalu begitu cepat hingga tak terasa bahwa hamba telah semakin dewasa…
Ya, Rabbi ketika hamba diminta oleh keluarga, dan temen-temen tuk menggenapkan diin hamba, dalam menjalani kehidupan ini, hamba masih diliputi rasa bimbang karenanya…

Ya, Rabbi ketika hamba dengar sapaan lewat handphone dan hamba baca message lewat email dan sms dari seorang akhi diseberang sana yang mana beliau meminta hamba tuk menjadi bidadari dalam kehidupannya didunia-Mu ini, hamba masih diliputi binggung atau bahagia, karena itu…

begitu juga ketika hamba baca sms dari Ustad hamba yang mengatakan :
“Asslm.Wr.Wb, Ukhti kuliah juga sudah selesai, apa yang mesti ditunggu anti ngga usah capek-capek kerja lebih baik nikah…! Insya Allah ada yang mau ta’aruf...”

Rabbi, apakah diri ini memang sudah pantas untuk menyempurnakan iman….Padahal hamba ingin membahagiakan keluarga hamba, meringankan beban keluarga hamba dan meningkatkan martabat dan derajat keluarga hamba…

Ya Rabbi berilah petunjuk-Mu mudahkanlah segalanya tuk hamba…
Ya Rabbi hamba takut tidak bisa menjadi bidadari bagi suami hamba kelak, hamba takut tidak bisa menjaga emosi, hamba takut tidak bisa membahagiakannya…

Ya Rabbi…hanya satu harapan ini, jika memang ada seorang ikhwan yang terbaik tuk hamba dan akan menjadi bagian dari kehidupan hamba, dia bisa menerima hamba apa adanya dengan kelebihan dan kekurangan yang ada pada diri hamba karena hamba jauh dari kesempurnaan yang mungkin ia harapkan. Saat ini saja hamba masih jauh dari-Mu…

Ya Rabbi, bagaimana mungkin ilmu agama hamba masih jauh dari sempurna tapi hamba tetap akan berusaha memberikan yang terbaik kelak untuk dia jika memang dia yang terbaik buat hamba dan keluarga hamba.

Ya Rabbi hamba tidak meminta dia segagah Sulaiman karena hamba tidak secantik Ratu Balqis, hamba tidak mengharapkan dia setampan Yusuf karena hamba tidak seindah Zulaikha, hamba tidak mengharapkan dia seperti Ibrahim karena diri hamba tidak sekuat Siti Hajar dan Siti Sarah, hambapun tidak mengharapkan ia sesempurna Rasullulah SAW karena hamba sendiri tidak seistimewa Siti Khadijah, karena hamba tahu kesempurnaan hanya milik-Mu ya Rabb….

Ya Rabbi jika diri hamba ini memang bagian dari tulang rusuknya maka satukan hati kami dalam naungan cinta-Mu dan kasih sayang-Mu
Ya Rabbi berilah kami kemudahan, jauhkanlah kami dari segala yang merintangi dan lindungilah kami dari godaan syaitan yang terkutuk…

Ya Rabbi, kalau memang Engkau izinkan dan ridhai,
Hamba mengambil keputusan ini untuk segera menyempurnakan keimanan hamba…
Hamba ingin terjaga dari fitnah dunia…
Hamba ingin menjadi bidadarinya yang sholehah baik didunia maupun diakhirat kelak...
Dan hamba akan selalu belajar dan terus belajar untuk menjadi seorang istri yang sholehah bidadari dari suami hamba nanti.

“Karya ini dipersembahkan dengan sepenuh cinta untuk seseorang yang Allah takdirkan akan mendampingiku kelak dengan izin-Nya bersama jihad dijalan-Nya untuk menggapai Ridha-Nya”

Andai kata sesuatu itu dapat diterka tentu orang akan mudah untuk dapat mengartikannya, andai kata mengatakan itu sama dengan mengajarkan, kita semua tentu sudah begitu pintar, sesuatu yang berguna harus digunakan tetapi hal yang dibenci lebih jarang digunakan ketimbang disalahgunakan.

kebetulan saat2 kejenuhan itu datang, semua begitu saja mengalir terinspirasi tertuang dalam tulisan, semoga bermanfaat tuk kehidupan kita.

Ya Allah Ajari hamba untuk bersabar,
bila memang hamba harus kembali mengeja .
Ya Allah Ajari hamba untuk senantiasa Ridha atas takdir-Mu,
bila kurang paham hamba dalam membaca makna
yang tidak terlihat dari susunan abjad-MU…

Karena Cinta ::.
CintaNyalah yang membuatku tetap di sini CintaNyalah yang membuatku tetap bertahan, mengarungi samudra kehidupan yang begitu luas Aku tak ingin kehilangan cinta itu...cinta yang abadi, cinta yang selalu ada.. ALLAH...aku ingin mencintaiMu dengan sederhana Seperti yang tak sempat diucapkan kayu pada api Yang membuatnya menjadi abu Seperti yang tak sempat diucapkan awan pada hujan Yang membuatnya jatuh dan tiada...

syukran atas perhatian sahabat semoga tulisan ini dapat bermanfaat, Jazakallah khairan katsiran.

wassalamu alaikum Wr. Wb
Iffa..
author

a wife, a mom, a blogger, a survivor of ITP & Lupus, a writer, author, a counselor of ITP & Lupus autoimmune, a mompreuneur, a motivator, a lecturer.

Terima kasih sudah membaca tulisan saya ini. Mohon setelah membaca, beri komentar di bawahnya.
Silahkan follow IG saya : @eviandriani55 dan Twitter saya : @eviandri55.
Salam santun, Evi.