Mengapa Darah Mengental????
*.:。✿*゚゚・✿.。.:**.:。✿*゚゚・✿.。.:**.:。 ✿*゚゚・✿.。.:**.:。✿*゚゚・ ✿.。.:**.:。✿*゚゚・✿.。.:*
Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat pagi semua sahabat-sahabat yang evi sayangi. Kemarin evi mendapat sebuah artikel yang menarik tentang "Darah Mengental" dari ibu Lilyana. Bagi yang sudah pernah membaca ya evi ingati lagi. Semoga bermanfaat buat kita semua
*.:。✿*゚゚・✿.。.:**.:。✿*゚゚・✿.。.:**.:。 ✿*゚゚・✿.。.:**.:。✿*゚゚・ ✿.。.:**.:。✿*゚゚・✿.。.:*
KEKENTALAN DARAH DALAM TUBUH, MENGAPA TERJADI???
Ada satu pertanyaan yang masuk ke mailbox saya, yaitu "Mengapa harus minum
air putih banyak-banyak. .?"
Sebenarnya jawabannya cukup "mengerikan" tetapi karena sebuah
pertanyaan jujur harus dijawab dengan jujur, maka topik tersebut bisa dijelaskan sbb:
Kira-kira 80% tubuh manusia terdiri dari air.
Malah ada beberapa bagian tubuh kita yang memiliki kadar air di atas 80%.Dua
organ paling penting dengan kadar air di atas 80% adalah :
Otak dan Darah. !!
Otak memiliki komponen air sebanyak 90%,
Sementara darah memiliki Komponen air 95%.
Jatah minum manusia normal sedikitnya adalah 2 liter sehari atau 8 gelas
sehari.
Jumlah di atas harus ditambah bila anda seorang perokok.
Air sebanyak itu diperlukan untuk mengganti cairan yang keluar dari tubuh
kita lewat air seni, keringat, pernapasan, dan sekresi.
Apa yang terjadi bila kita mengkonsumsi kurang dari 2 liter sehari...?
Tentu tubuh akan menyeimbangkan diri. Caranya...?
Dengan jalan "menyedot" air dari komponen tubuh sendiri.Dari otak...?
Belum sampai segitunya (wihh...bayangkan otak kering gimana jadinya...),
melainkan dari sumber terdekat : Darah. !!
Darah yang disedot airnya akan menjadi kental.
Akibat pengentalan darah ini, maka perjalanannya akan kurang lancar
ketimbang yang encer.
Saat melewati ginjal (tempat menyaring racun dari darah)
Ginjal akan bekerja extra keras menyaring darah.
Dan karena saringan dalam ginjal halus, tidak jarang darah yang kental bisa
menyebabkan perobekan pada glomerulus ginjal.
Akibatnya, air seni anda berwarna kemerahan, tanda mulai bocornya saringan
ginjal. Bila dibiarkan terus menerus, anda mungkin suatu saat harus menghabiskan
400.000 rupiah seminggu untuk cuci darah
oya, tadi saya sudah bicara tentang otak ' kan...?
Nah saat darah kental mengalir lewat otak, perjalanannya agak terhambat.
Otak tidak lagi "encer", dan karena sel-sel otak adalah yang paling boros
mengkonsumsi makanan dan oksigen,
Lambatnya aliran darah ini bisa menyebabkan sel-sel otak cepat mati atau
tidak berfungsi sebagaimana mestinya..(ya wajarlah namanya juga kurang
makan...)
Bila ini ditambah dengan penyakit jantung (yang juga kerjanya tambah berat
bila darah mengental... ),maka serangan stroke bisa lebih lekas datang
Sekarang tinggal anda pilih: melakukan "investasi" dengan minum sedikitnya 8
gelas sehari- atau- "membayar bunga" lewat sakit ginjal atau stroke.
Anda yang pilih...!
********************************************************************
Catatan :
glomerulus = gumpalan
glomerulo-nephritis = radang ginjal (nephritis) yang terutama glomerulus kena radang
********************************************************************
Referensi :
Kamus kedokteran oleh dr.med. Ahmad Ramali
Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat pagi semua sahabat-sahabat yang evi sayangi. Kemarin evi mendapat sebuah artikel yang menarik tentang "Darah Mengental" dari ibu Lilyana. Bagi yang sudah pernah membaca ya evi ingati lagi. Semoga bermanfaat buat kita semua
*.:。✿*゚゚・✿.。.:**.:。✿*゚゚・✿.。.:**.:。 ✿*゚゚・✿.。.:**.:。✿*゚゚・ ✿.。.:**.:。✿*゚゚・✿.。.:*
KEKENTALAN DARAH DALAM TUBUH, MENGAPA TERJADI???
Ada satu pertanyaan yang masuk ke mailbox saya, yaitu "Mengapa harus minum
air putih banyak-banyak. .?"
Sebenarnya jawabannya cukup "mengerikan" tetapi karena sebuah
pertanyaan jujur harus dijawab dengan jujur, maka topik tersebut bisa dijelaskan sbb:
Kira-kira 80% tubuh manusia terdiri dari air.
Malah ada beberapa bagian tubuh kita yang memiliki kadar air di atas 80%.Dua
organ paling penting dengan kadar air di atas 80% adalah :
Otak dan Darah. !!
Otak memiliki komponen air sebanyak 90%,
Sementara darah memiliki Komponen air 95%.
Jatah minum manusia normal sedikitnya adalah 2 liter sehari atau 8 gelas
sehari.
Jumlah di atas harus ditambah bila anda seorang perokok.
Air sebanyak itu diperlukan untuk mengganti cairan yang keluar dari tubuh
kita lewat air seni, keringat, pernapasan, dan sekresi.
Apa yang terjadi bila kita mengkonsumsi kurang dari 2 liter sehari...?
Tentu tubuh akan menyeimbangkan diri. Caranya...?
Dengan jalan "menyedot" air dari komponen tubuh sendiri.Dari otak...?
Belum sampai segitunya (wihh...bayangkan otak kering gimana jadinya...),
melainkan dari sumber terdekat : Darah. !!
Darah yang disedot airnya akan menjadi kental.
Akibat pengentalan darah ini, maka perjalanannya akan kurang lancar
ketimbang yang encer.
Saat melewati ginjal (tempat menyaring racun dari darah)
Ginjal akan bekerja extra keras menyaring darah.
Dan karena saringan dalam ginjal halus, tidak jarang darah yang kental bisa
menyebabkan perobekan pada glomerulus ginjal.
Akibatnya, air seni anda berwarna kemerahan, tanda mulai bocornya saringan
ginjal. Bila dibiarkan terus menerus, anda mungkin suatu saat harus menghabiskan
400.000 rupiah seminggu untuk cuci darah
oya, tadi saya sudah bicara tentang otak ' kan...?
Nah saat darah kental mengalir lewat otak, perjalanannya agak terhambat.
Otak tidak lagi "encer", dan karena sel-sel otak adalah yang paling boros
mengkonsumsi makanan dan oksigen,
Lambatnya aliran darah ini bisa menyebabkan sel-sel otak cepat mati atau
tidak berfungsi sebagaimana mestinya..(ya wajarlah namanya juga kurang
makan...)
Bila ini ditambah dengan penyakit jantung (yang juga kerjanya tambah berat
bila darah mengental... ),maka serangan stroke bisa lebih lekas datang
Sekarang tinggal anda pilih: melakukan "investasi" dengan minum sedikitnya 8
gelas sehari- atau- "membayar bunga" lewat sakit ginjal atau stroke.
Anda yang pilih...!
********************************************************************
Catatan :
glomerulus = gumpalan
glomerulo-nephritis = radang ginjal (nephritis) yang terutama glomerulus kena radang
********************************************************************
Referensi :
Kamus kedokteran oleh dr.med. Ahmad Ramali