My Sweet Home

Antara waktu dan kesia - siaan


Antara waktu dan kesia - siaan... Fiuuh...

Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran. (QS.Al-Ashr: 1 – 3)

Bismillahirrahmanirrahiim.

Assalamu’alaykum. ^_^ Apa kabar Iman?

Seperti biasa, pagi – pagi waktunya ngecek email dan facebook… Alhamdulillah dari hari ke hari.. konten facebook para Sahabat semakin bagus – bagus…

Facebook yang meskipun buatan Yahudi InsyaAllah sekarang jadi salah satu sarana yang bagus untuk berdakwah, berbagi ilmu, dan menyambung silaturahim.

Ada sedikit yang mau Karin share dengan Sahabat. Melihat perkembangan teman – teman yang notaben-nya jauh.. Karin amazed dengan kenyataan bahwa semua berkembang, berubah, dengan cara dan pencapaiannya masing – masing.

Ada yang diuji dengan kemenangan berbagai lomba. Ada yang diuji dengan amanah dakwah di sana sini. Ada yang diuji dengan peningkatan prestasi akdemis dan organisasi.
Subhanallah… InsyaAllah semuanya dilakukan Fillah-kan? Karena Allah…? Ditunggu ‘resepnya’.. dan tentunya tetap semangat dan Keep Istiqamah!!!!

Tapi di sisi lain… tercenung sejenak dengan beberapa Sahabat sedang diuji keimanannya sehingga tampak diam di tempat atau bahkan sedang mundur..

Sahabat yang dikasihi Allah.. Ada apa ini? Adakah Al-Qur’an terlalu lama bertengger di rak buku tak tersentuh? Adakah majelis ilmu dan asupan gizi untuk tarbiyahmu terlalaikan? Yuk Yuk..segera bangun dari futur.. jangan biarkan setan menunggangi futur terlalu lama…

Begitulah.. Sebagian bergerak maju… Sebagian lain diam.. dan sebagian lagi mundur ke belakang.. Pertanyaannya, ada di golongan mana kita?

***

Dari perenuungan di atas, ada salah satu hikmah yang semoga saja bermanfaat untuk direnungi…
Sememangnya kita selalu berjalan melewati waktu. Sudah otomatis. Dari waktu yang ada kita semua diberi kesempatan yang sama untuk menyiapkan perbekalan untuk hari akhir. Perbedaannya, ada yang memanfaatkan waktu itu dengan baik.. namun ada ayng menghabiskannya untuk kesia – siaan.. Na’udzubillahimindzalik…

Kenapa na’udzubillahimindzalik? Ya Allah.. sungguh kita hanya diberi waktu sebentar saja. Berapa lama kita pikir kita akan hidup? Di Indonesia tercatat kalau manusia paling tua berusia 130 tahun. Anggaplah kita sekarang berusia 20 – 30 tahun. Maka kita hanya hidup 100 tahun lagi. Sungguh Sahabat, kalaulah kita diberi kesempatan hidup 100 tahun, itu tidak ada bandingannya dengan hari Akhir, yang satu harinya sama dengan 50.000 tahun kita. Bahkan kalau kita tinggal di akhirat untuk satu hari saja, maka satu hari kita di dunia ini akan menentukan nasib lima ratus hari (50.000/100). Masalahnya, kita tinggal di hari akhir nanti tidak hanya satu hari akhirat. Tapi kekal.. MasyaAllah… Pantaslah bahkan tiap detiknya begitu berharga…. Mungkin itulah mengapa Rasulullah pernah bersabda

Jika tiba waktunya hari kiamat, sementara ditanganmu masih ada sebiji kurma, maka tanamlah” (HR. Ahmad).

MasyaAllah… itu, di kala hari kiamat tiba, kita masih diperintahkan untuk memanam kurma. Begitu pentingnya nilai waktu bagi kita terhadap untuk apa ia dimanfaatkan. Maka terlepas dengan jenis amalan yang kita lakukan, apakah itu istirahat, belajar, bekerja, yang terpenting adalah apakah ia bernilai ibadah di mata Allah.. Apakah ia adalah kebaikan sehingga kita bisa memohon Allah untuk meridhoinya…

***
Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam sembahyangnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna,” (QS. AL-Mukminun:1 – 3)

Tentang kesia – siaan ini…. Bisikan setan begitu halus.. Mungkin kita sudah tidak lagi tergoda dengan godaan seperti mencuri, memperkosa, atau membunuh orang (na’udzubillhimindzalik). Tapi Setan beraksi dengan menggerogoti waktu kita dengan perbuatan sia – sia.

Yuk kita merenung sejenak.. ^_^ muhasabah.. check-up pribadi masing – masing..

Stage I
Kita mulai dari yang bisa kita lihat dengan jelas deh… nggak usah jauh - jauh dulu, sekarang lagi pada buka facebook-kan? Coba cek facebooknya (sekalian deh, fs, twitter, dll buat yang punya)… adakah isinya yang sia – sia? Status facebook kita, adakah bermanfaat bagi yang membaca atau justru mengundang fitnah dan hanya mencari sensasi? Foto – foto kita, adakah menguatkan ukhuhwah dan memberi manfaat lainnya atau justru mengundang fitnah dan pembicaraan sia - sia? Wall – Wall kita, adakah menyatukan silaturahim ataukah justru penuh dengan ghibah, pembicaraan kosong, dan fitur tak berguna?

Ahh.. itu baru urusan facebook… yuk kita check Stage II

Stage II
Bagaimana dengan keseharian kita.. ?

Sebagian orang menghabiskan waktunya untuk melamun dan berangan – angan tak pasti?
Ada juga orang – orang yang menghabiskan waktu untuk nongkrong, ngalur ngidul dengan teman, main game, nonton film yang tidah bermanfaat, dsb dsb…

Sebagian orang menghabiskan waktu merisaukan jodoh padahal ianya sudah ditentukan bahkan sebelum mata ini melihat dunia…
Ada juga yang menghabiskan waktu mengkhuatirkan rezekinya sementara Allah telah berjanji tidaklah seorang hamba meninggalkan dunia sebelum disempurnakan rezeki atasnya….

Sementara akhirat yang kedatangannya pasti.. lupa untuk dihiraukan…

Fiuuh…
Terlalu banyak waktu terbuang..
Terlalu banyak waktu tersia – siakan…
Padahal memanfaatkan waktu beberapa detik untuk berdzikir, membaca Al – Qur’an, dan berdoa jauuh lebih banyak faedahnya…
Astaghfiorullahal’adziim… Faghfirlana Ya Ghofur…


Stage III

Sesungguhnya pada diri anak Adam terdapat segumpal daging. Apabila segumpal daging ini baik. maka menjadi baik pula seluruh tubuhnya . apabila ia rusak. maka manjadi rusak pula seluruh tubuhnya. Ketahuilah , sesunggunya segumpal daging itu adalah Hati.” ( HR. Thabrani dan Abu Syaikh dari Anas bin Malik ra.)

Lihatlah kerja keras setan… tidak mempan dengan kesia –siaan yang tampak… Maka diserangnya sesuatu yang tak tampak.. hati…

Adakah kita beribadah tapi kemudian sia – sia dengan adanya riya di dalam dada..

Adakah kita mencari rizki dengan halal tapi kemudian rizki itu sia – sia karena ia hanya berakhir dalam perbelanjaan yang memuaskan nafsu dunia kita..

Adakah kita menuntut ilmu tapi kemudian ilmu itu pun sia – sia.. karena ilmu itu ternyata tidak diamalkan.. pun tidak dibagi… hanya mengendap dalam rongga kepala dan justru membuat diri tinggi hati….

Adakah kita berdakwah… karena ingin aktualisasi diri.. alih alih karena Allah…

Aastaghfirulahal’adzim.. Ya Allah.. lindungilah kami dari menyekutukanMu dari apa yang kami ketahui dan apa yang tidak kami ketahui..

***

Kita bermimpi untuk berubah.. menjadi muslim sejati.. ingin menjadi penghuni surga berkumpul bersam – sama menghadap Ilahi Rabbi…

tapi..
Mimpi yang hanya berakhir dengan lamunan tanpa aksi itu adalah mimpi palsu. Penyesalan yang tidak diiringi dengan usaha memperbaiki diri maka ia adalah penyesalan palsu.
Semoga kita tidak termasuk manusia yang menghabiskan waktunya untuk menyesali kesia – siaan masa lampau tanpa aksi nyata untuk berubah.. sementara hal itu akan menjadi kesia – siaan yang akan disesali lagi di masa depan…

Masih mau berbuat sia –sia di waktu kita yang hanya sedikit ini?

"Barang siapa yang hari ini lebih baik dibandingkan yang terdahulu, maka dia termasuk orang yang sukses. Barang siapa yang hari ini sama seperti yang terdahulu, maka dia termasuk orang yang tertipu. Barang siapa yang hari ini lebih buruk dibandingkan yang terdahulu, maka dia termausk orang-orang yang merugi dihadapan Allah swt"

***

Manusia.. An-naas.. dari Nasa i.. yang artinya pelupa… Terlalu banyak yang kita lupakan padahal ia bermanfaat… terlalu banyak kesia – siaan dan alpa… padahal masa tak pernah berhenti bergerak..

Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri[229], mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.”(QS. Ali Imran:135)

Semoga Allah Ridho.. Semoga Allah Mengampuni.. Semoga Allah Memberkahi… setiap amalan dan ikhtiar kita di persinggahan yang sementara ini… Aamiin.

Sepenuh hati... Uhibbukum Fillah...
… MasyaAllah.. begitu cepatnya waktu berlalu..

(dari : sahabatku Nadia Karina Hakman di Auckland)

Referensi : http://www.facebook.com/topic.php?uid=269047063649&topic=14730
author

a wife, a mom, a blogger, a survivor of ITP & Lupus, a writer, author, a counselor of ITP & Lupus autoimmune, a mompreuneur, a motivator, a lecturer.