My Sweet Home

PERBANDINGAN PANAS API NERAKA


PERBANDINGAN PANAS API NERAKA

Dikisahkan bahwa Allah pernah mengutus Malaikat Jibril untuk menemui Malaikat Malik. Jibril mendapat tugas untuk meminta api dari malaikat penjaga neraka ini. Kelak, api ini akan dimanfaatkan oleh Adam dan anak cucunya untuk berbagai keperluan, misalnya memasak.
Setelah mendengar keperluan Jibril, bertanyalah malaikat Malik, “Saudaraku Jibril, berapa banyak api yang akan kau ambil?”

Tidak banyak. Hanya sebesar kurma.”
“Jika kuberikan api sebesar itu, niscaya tujuh lapis langit dan bumi akan hancur karena tidak sanggup menahan panasnya.”
Kalau begitu, separuh buah kurma saja.”
“Dengan separuh buah kurma saja, langit tidak akan sanggup menurunkan hujan walau hanya setetes. Akibatnya, tanaman akan musnah.”

Bingung dengan kadar api yang diperlukan, malaikat Jibril kembali menghadap kepada Allah. Jibril meminta petunjuk Allah SWT seberapa besar api yang harus diambil.

“Cukup ambil sebesar biji sawi saja.” Demikian Allah memberikan petunjuk kepada Jibril.
Kali ini, Jibril yakin tidak mungkin salah lagi. Kemudian, Jibril datang menemui Malaikat Malik seraya menjelaskan kadar api neraka yang diambilnya. Selanjutnya, api itu dibasuh terlebih dahulu di tujuh puluh sungai yang ada di surge. Sesudah itu, Jibril membawa api itu kepada Adam, kemudian meletakkannya di puncak sebuah gunung yang sangat tinggi. Gunung tersebut langsung meleleh, dan api yang tersisa tinggal sedikit. Sisa api itulah yang dimanfaatkan oleh seluruh umat manusia sampai sekarang.

Sumber:

Dikutip dari buku "Like Father Like Son" sebuah buku kumpulan kisah penuh hikmah yang ditulis Muhammad Zaka Al-Farizi

(dari : sahabatku Kuswandi Alfarisi)
author

a wife, a mom, a blogger, a survivor of ITP & Lupus, a writer, author, a counselor of ITP & Lupus autoimmune, a mompreuneur, a motivator, a lecturer.