[Puisi] Aku Malu
Aku Malu
Adakah kehormatan yang mengungguli hijabku
Adakah kesucian sesuci jilbabku
Adakah cahaya seindah gaun takwaku
Adakah keagungan seteguh akhlakku
Malu, telah menjadi kharismaku
Saat kerudung menutupi kepalaku
Saat jilbab menutupi tubuhku
Saat hijab menjadi hiasan diriku
Saat 'iffah menjadi permata tingkahku
Rasa malu, tlah menjadi darah dagingku
Menyatu dalam relung kalbu
Saat bersimpuh di hadapan Tuhan Pemilik kalbu
Saat bertaubat dari hilap dan salahku
Saat kutertegun atas keteledoranku
Saat kutertunduk pasrah atas ketidakberdayaanku
Sungguh, aku malu
Atas waktu yang terus berlalu
Tanpa ada rasa cemburu
Pada amal yang tak bermutu
Pada kehampaan yang menipu
Pada prestasi yang hanya semu
Pada gairah iman yang selalu membeku
Aku malu ...
Saat tak ada guratan karya nyata
Saat tak ada harapan pada cita
Saat tak ada gelora cinta
Saat tak ada lagi pesona jiwa
Di hari ulang tahunku
Aku malu ...
Bila jiwa tak lagi memiliki rasa
atas salah dan dosa
Bila iman tak lagi membahana
dalam jiwa yang semakin merana
Bila takwa tak lagi mengeja
setiap amal yang semakin tak nyata
Ya Rabbi ...
Yang membolak balik hati
Kokohkan hamba dalam pangkuan Ilahi
Kuatkan dari gangguan syaithani
Teguhkan setiap tekad suci
Eratkan kami dalam simponi
Kalimat-kalimat suci para nabi
Lafal-lafal ta'zhim pernikahan suci
Hingga kami bersatu di surgaMu nanti ...
Aaamin
Ya Rabbi,
Air mata ini meleleh
Kututup masa kelamku
Kujahit dengan taubat
Kurenda dengan semangat
Kuhias dengan doa sapu jagat
Tangan kuangkat dalam doa syahdu
Harap kupanjat dalam sujud malamku
Rindu kuikat dalam zikir asmaMu
Cinta kuarak dalam syukur nikmatMu
*** Terimakasih untuk dia yang selalu memberi inspirasi dan semangat pada diri yang lemah ini. Semoga Allah selalu merahmati dan meridhoi setiap langkahmu. Doaku selalu ada untukmu yang selalu semangat berdakwah di mana pun engkau berada***
Wassalamu'alaikum warahmatulah wabarakatuh
~Evi A.~
Medan, 27 Oktober 2010
Adakah kehormatan yang mengungguli hijabku
Adakah kesucian sesuci jilbabku
Adakah cahaya seindah gaun takwaku
Adakah keagungan seteguh akhlakku
Malu, telah menjadi kharismaku
Saat kerudung menutupi kepalaku
Saat jilbab menutupi tubuhku
Saat hijab menjadi hiasan diriku
Saat 'iffah menjadi permata tingkahku
Rasa malu, tlah menjadi darah dagingku
Menyatu dalam relung kalbu
Saat bersimpuh di hadapan Tuhan Pemilik kalbu
Saat bertaubat dari hilap dan salahku
Saat kutertegun atas keteledoranku
Saat kutertunduk pasrah atas ketidakberdayaanku
Sungguh, aku malu
Atas waktu yang terus berlalu
Tanpa ada rasa cemburu
Pada amal yang tak bermutu
Pada kehampaan yang menipu
Pada prestasi yang hanya semu
Pada gairah iman yang selalu membeku
Aku malu ...
Saat tak ada guratan karya nyata
Saat tak ada harapan pada cita
Saat tak ada gelora cinta
Saat tak ada lagi pesona jiwa
Di hari ulang tahunku
Aku malu ...
Bila jiwa tak lagi memiliki rasa
atas salah dan dosa
Bila iman tak lagi membahana
dalam jiwa yang semakin merana
Bila takwa tak lagi mengeja
setiap amal yang semakin tak nyata
Ya Rabbi ...
Yang membolak balik hati
Kokohkan hamba dalam pangkuan Ilahi
Kuatkan dari gangguan syaithani
Teguhkan setiap tekad suci
Eratkan kami dalam simponi
Kalimat-kalimat suci para nabi
Lafal-lafal ta'zhim pernikahan suci
Hingga kami bersatu di surgaMu nanti ...
Aaamin
Ya Rabbi,
Air mata ini meleleh
Kututup masa kelamku
Kujahit dengan taubat
Kurenda dengan semangat
Kuhias dengan doa sapu jagat
Tangan kuangkat dalam doa syahdu
Harap kupanjat dalam sujud malamku
Rindu kuikat dalam zikir asmaMu
Cinta kuarak dalam syukur nikmatMu
*** Terimakasih untuk dia yang selalu memberi inspirasi dan semangat pada diri yang lemah ini. Semoga Allah selalu merahmati dan meridhoi setiap langkahmu. Doaku selalu ada untukmu yang selalu semangat berdakwah di mana pun engkau berada***
Wassalamu'alaikum warahmatulah wabarakatuh
~Evi A.~
Medan, 27 Oktober 2010