My Sweet Home

Bersikap Tawadhu Itu Nikmat_

_♥♥_Bersikap Tawadhu Itu Nikmat_♥♥_

Bulan November ini, banyak sekali kejadian yang Allah tunjukkan padaku, terkait kesombongan, penghinaan, fitnahan, dll.
Andaikan tiada sikap sabar dan ikhlas, kita tak akan mampu melewatinya sahabatku.

Dari Abu Iyas Al-Bajali berkata, aku mendengar Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu anhu berkata, "Barangsiapa yang menonjolkan dirinya lantaran sombong, niscaya Allah akan merendahkannya. Barangsiapa yang bersikap tawadhu' lantaran ketundukannya, pasti Allah akan mengangkatnya. Sesungguhnya para malaikat memiliki bisikan, begitu juga dengan setan. Bisikan malaikat adalah yang menjanjikan kebaikan dan membenarkan kebenaran, maka jika kalian melihatnya, pujilah Allah. Adapun bisikan setan adalah yang menakuti-nakuti dengan kejelekan dan mendustakan kebenaran, jika kalian melihat hal itu, maka berlindunglah kepada Allah."

Memang ada segolongan manusia yang memiliki karakter sombong, angkuh, atau senang sekali melihat temannya terjatuh ke jurang paling dalam. Jika kita menemukan orang tersebut, mari kita mendoakannya semoga ia kembali ke jalan yang lurus dan berusaha memberikan pelajaran ilmu yang benar padanya.

Sungguh semakin sombong seorang manusia maka semakin rendahlah ia. Jangankan penduduk bumi bahkan penduduk langit pun akan melihat kesombongannya itu.

Kadang aku, sedih sekali melihat mereka yang memiliki ilmu yang tinggi merendahkan orang-orang yang ilmunya masih sedikit. Bukannya mengajari tapi malah mencela.
Tak jarang kumenangis melihat seorang anak yang telah kaya atau sukses membiarkan orangtuanya yang tua renta terlantar atau di tinggalkan di panti jompo
Ada juga seorang teman yang mengejek kelemahan saudaranya sendiri sehingga ia menjadi sedih dan bahkan bisa depresi, tanpa kita sadari kita telah mengganggu psikologi kejiwaannya.

Padahal andaikan saja kita memiliki sikap tawadhu (rendah hati) kehidupan harmonis itu akan terwujud. Kenikmatan-kenikmatan bisa kita raih, semua karena Allah.

Dalam sikap tawadhu itu, seseorang tidak merasa dirinya paling hebat, paling pintar, paling cerdas, paling tinggi, paling kaya dan paling-paling lainnya tapi ia selalu menggangap posisinya sama antara sesama manusia, walaupun kedudukannya sebenarnya adalah tinggi menurut pandangan manusia itu sendiri. Ia senang bersikap rendah hati dan mau membantu saudaranya tanpa pamrih karena ia mengetahui bahwa di mata Allah, kemuliaan seseorang itu ditandai dengan ketakwaan dan keimanan seorang manusia.(QS. 49 : 13)

Sahabatku, perhatikan juga tutur kata dan sikap kita ketika hendak berbicara pada orang lain karena bisa saja setan membisikkan untuk kita berbuat sombong, tinggi hati, dll yang tanpa kita sadari kita telah menyakiti perasaannya.
Berusahalah untuk pandai memilah kata dan memilih kalimat terbaik ketika kita berinteraksi dengan orang lain.(QS 17:53)

Semangat terus untuk menjadi pribadi yang lebih baik dari hari ke hari.
(Renungan sore hari)

Medan, 16 Nov 2011
~Evi A.~
author

a wife, a mom, a blogger, a survivor of ITP & Lupus, a writer, author, a counselor of ITP & Lupus autoimmune, a mompreuneur, a motivator, a lecturer.