Menyemai Cinta dan Merajut Harmoni
Do'a dan catatan ini evi tulis khususnya buat yang sudah menikah dan umum buat yang belum menikah.
Disadur dari buku yang menjadi favourite evi sejak 7 tahun lalu.Habis kalau baca suka milih2 mana yg mudah dipahami. Kalau ga dipahami ga akan dibaca atau bertanya dg orang lain hehehhe.
Setiap hari kita bersimpuh di hadapan Allah dan memohon sambil membayangkan wajahnya penuh cinta...
"Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui bahwa hati-hati ini telah berkumpul untuk mencurahkan cinta kepadaMu, bertemu untuk taat kepadaMu, bersatu dalam rangka menyeru dijalanMU dan berjanji setia untuk membela syariatMu, maka kuatkanlah ikatan pertaliannya ya Allah, abadikanlah kasih sayangnya, tunjukkanlah jalannya dan penuhilah dengan cahayaMU yang tidak pernah redup, lapangkanlah dadanya dengan limpahan iman dan keindahan tawakkal kepadaMu, hidupkanlah dengan ma'rifahMu, dan matikanlah dalam keadaan syahid di jalanMU. Sesungguhnya Engkau sebaik-baik pellindung dan sebaik-baik penolong. Kabulkanlah ya Allah...."
*****************************************************************************
CATATAN :
Cinta itu ibarat pohon. Akarnya tumbuh ketika kita mulai berinteraksi dengan pasangan kita.
Ia pun akan bersemi ketika kita mampu menerima segala kelebihan dan kekurangan yang dimiliki pasangan kita.
Kita sirami dan pupuk ia dengan kasih sayang dan perhatian. Ia pun akan mekar mewangi atau berbuah ranum ketika kita seallu berusaha memberi yang terbaik bagi pasangan kita. Namun cinta tidak tumbuh begitu saja. Ia pun perlu di rawat dan di jaga dari hama dan penyakit-penyakit yang mengganggu.
Mungkin suatu ketika Anda merasakan sepertinya Anda kehilangan cinta terhadap pasangan hidup Anda. Tapi percayalah sesunngguhnya bukan cinta yang berkurang namun sebatas simpati yang menghilang.
Cinta adalah sebuah kata aktif yang membutuhkan aktifitas dalam mewujudkannya. Kalaupun ada cinta pada pandangan pertama, itu hanyalah bibit cinta yang tertanam. Bila lahannya subur, maka cinta pun akan tumbuh bersemi. Namun bibit itu pun akan bisa mati dengan sendirinya bila tidak dirawat.
Cinta kita terhadap suami atau istri kita akan senantiasa bersemi apabila kita selalu memperhatikan hal-hal positif dalam pernikahan kita. Kalaupun ternyata ada sifat dan perilaku pasangan kita yang tidak menyenangkan,cukuplah ia hanya menggugurkan sedikit daun atau putik cinta kita. Tentu saja tidak perlu sampai menumbangkan pohon cinta yang telah kita tanam dan rawat bersama. Namun perlu juga diperhatikan jangan sampai hal yang tidak menyenangkan itu terjadi berulangkali sehingga menggugurkan seluruh daun cinta, Maka pohon cinta pun akan kering dan mati. Dan yang ada bukan lagi CINTA tapi melainkan BENCI.
Begitulah cinta kita kita terhadap suami atau istri kita. Dengan demikian kita pun berusaha membangun nuansa cinta antara kita dan pasangan kita. Kitalah yang berhak mengukuhkan cinta di hati kita. Tidak perlu kita menuntutnya untuk mencintai kita. Cintailah ia,berempatilah padanya,berkorbanlah untuknya niscaya ia akan mencintai kita.
Seperti ketika Allah mewahyukan Daud a.s. dengan berfirman :
"Wahai Daud cintailah Aku dan buatlah hamba-hambaKu mencintaiKu serta buatlah Aku mencitai hamba-hambaKu"
Daud berkata : "Wahai Rabbku, aku memang mencintaiMu dan bisa membuat hamba-hambaMu mencintaiMu.Tapi bagaimana mungkin aku membuatMu mencintai hamba-hambaMu?"
Allah berfirman :
"Sebutlah asmaKu di tengah-tengah mereka karena mereka tidak mengingatKu kecuali yang baik-baik."
************
Sudahkah hari ini Anda memberikan senyum termanis kepada suami atau istri Anda? Sudahkah Anda ungkapkan betapa sayang dan cintanya anda terhadapnya?
Sudahkah ia tahu bahwa Anda ridha terhadap kekurangan yang ia miliki?
Sudahkah ia tahu juga betapa bangga Anda dengan kelebihan-kelebihannya?
Sudahkah pula Anda sampaikan padanya betapa Anda sangat berterimakasih terhadap segala yang telah ia lakukan demi kebahagiaan pernikahan Anda?
Sudahkah Anda lebih dahulu meminta maaf untuk sebuah kesalahpahaman yang mungkin Anda rasa benar?
Sudahkah anda bangunkan pasangan Anda di tengah heningnya malam untuk bermunajat kepada Allah?
Sudahkah Anda mengajaknya untuk tilawah Al-Qur'an bersama?
sudahkan Anda berencana puasa sunnah bersama pasangan Anda dan buka bersama?
Begitulah, perhatian-perhatian kecil yang diberikan pada saat yang tepat seringkali membuahkan cinta yang besar.
Hal-hal kecil tersebut merupakan sebagian kecil dari aktivitas positif yang dapat menyuburkan pohon cinta.
Akar-akarnya menghujam di hati, batangnya kokoh, rantingnya menjulang ke langit, daunnya rimbun, buahnya ranum.
Menaungi dan memberi kebahagiaan sebuah pernikahan,keluarga dan masyarakat.
Memiliki harapan tertentu terhadap pasangan kita adalah sebuah KEWAJARAN. Apalagi kita bercita-cita membentuk keluarga SAKINAH MAWADAH WA ROHMAH untuk membentuk masyarakat sehat materiil dan spirituil.
Kitapun berharap dapat mendidik dan mewujudkan generasi robbani.
Namun,bila ada harapan yang TIDAK KESAMPAIAN itu merupakan ujian dalam sebuah pernikahan.
Allah swt mengingatkan kita melalui firmanNya,
"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal sesuatu itu baik bagimu. Boleh jadi pula kamu mencintai sesuatu padahal sesuatu buruk bagimu. Dan Allah mengetahui apa yang tidak kamu ketahui"(Al Baqarah : 216)
Bila kita mellihat ada sesuatu pada diri suami atau istri yang tidak sesuai harapan, ada baiknya kita mencoba melihat bahwa ada hal positif lain yang ternyata di luar dugaan, Atau mungkin Allah swt mempertemukan kita dengannya untuk membantu membenahi kekurangannya. Berusahalah mencoba mencari jalan keluar terbaik, tidak dengan versi keluarga suami atau keluarga istri. Karena kita sedang membangun keluarga kita sendiri!
Rasulullah saw memberi nasihat kepada kita,
"Janganlah seorang mukmin membenci seorang mukminah. Sebab bila ada satu sikap yang ia benci darinya, boleh jadi ada sikap lain yang justru ia suka"(HR. Muslim)
Keren sob
BalasHapuswww.kiostiket.com