Memposisikan Kodrat Karena Wanita Adalah Inspirasi
Menjadi seorang perempuan adalah karunia sekaligus sebuah perenungan
sebab warna dunianya lebih bergradasi dibanding dunia kaum adam
konflik2 dalam menjalani pesan kodrati lebih bervariatif dan unik,
ujian kehidupannya lebih berwarna dan perempuan senantiasa harus memilih.
Sahabat, Perempuan merupakan objek yang sangat menarik untuk dibicarakan, saya adalah salah satu dari sekian banyak perempuan yang sedang mencari eksistensi diri. Namun ternyata saya baru sampai pada sebuah pemahaman akan diri saya sendiri, bahwa sebagai perempuan saya harus memiliki kecerdasan untuk menilai apa dan siapa saya. Melalui ini saya mencoba memberi gambaran tentang perempuan. Perempuan yang terlukis dalam narasi saya adalah terbungkus dalam sosok diri, perempuan, ibunda dan istri.
Terlahir sebagai perempuan adalah karunia Illahi yang patut disyukuri, sehingga jika diterima dengan ketulusan hati maka itu akan menjadi bagian dari menjalankan kodrat hidup yang telah digariskan oleh-NYA. Oleh karena itu jangan pernah menyesali diri menjadi seorang perempuan, sebab jika bisa menjalani hidup sesuai kodrat dirinya, maka kemuliaanlah yang akan didapat.
Adakah hal baru dalam pembicaraan tentang kodrat perempuan? Di tengah perubahan pesat yang melanda masyarakat dewasa ini, jelas pembicaraan tentang kodrat pun mendapat tantangan baru. Jika disepakati bahwa ruang lingkup kodrat adalah hal2 yang bersifat biologis semata, maka berbagai kemajuan teknologi dapat memaksa kita untuk mendifinisikan ulang kodrat perempuan. Apalagi jika dikaitkan dengan perubahan dalam tatanan sosial yang diakibatkan oleh penemuan2 baru yang tak bisa dihentikan lajunya.
Memposisikan Kodrat Karena Wanita Adalah Inspirasi, itu judul tulisan saya kali ini.
Perempuan bukanlah sekedar pemuas nafsu seksual laki2,
Perempuan memiliki arti yang lebih luhur Sebagai pendamping hidup,
Citra perempuan menjadi bayangan indah suatu kelembutan, Kasih sayang,
Karena perempuan menjadi payung peneduh jiwa, dan
Cinta perempuan bisa menjadi inspirasi berharga bagi diri seorang laki-laki.
Betapa kesucian bagi seorang perempuan memiliki makna yang agung,
menjadi identitas suci dalam diri, menjadi tahta mulia dalam jiwa.
Kesucian memiliki nilai sakral bagi diri perempuan
Islam diturunkan sebagai pembawa rahmat keseluruh alam, termasuk kaum perempuan. Nilai-nilai fundamental yang mendasari ajaran Islam seperti perdamaian, pembebasan, dan egalitarianisme termasuk persamaan derajat antara lelaki dan perempuan banyak tercermin dalam ayat2 Al Quran.
Kisah2 tentang peran penting kaum perempuan di zaman Rasulullah SAW seperti Siti Khadijah, Siti aisyah dan lain2 telah banyak ditulis. Begitu pula tentang sikap beliau yang menghormati kaum perempuan dan memperlakukannya sebagai mitra dalam perjuangan.
Namun dalam kenyataan dewasa ini dijumpai kesenjangan antara ajaran islam yang mulia tersebut dengan kenyataannya dalam kehidupan sehari2. khusus tentang kesederajatan antara laki2 dan perempuan, masih banyak tantangan dijumpai dalam merealisasikan ajaran ini, bahkan ditengah masyarakat islam sekalipun. Kaum perempuan masih tertinggal dalam banyak hal dari mitra lelaki mereka. Dengan mengkaji data dan mencermati fakta yang menyangkut kaum perempuan seperti tingkat pendidikan, derajat kesehatan, partisipasi mereka dalam mengambil keputusan, tindak kekerasan terhadap perempuan, pelecehan seksual dan perkosaan, eksploitasi terhadap tenaga kerja wanita, dan sebagainya, kita dapat menyimpulkan betapa masih memprihatinkannya status kaum perempuan.
Perjuangan untuk mencapai kesederajatan dengan kaum lelaki sebagaimana diajarkan Al Quran masih panjang dan memerlukan dukungan dari semua pihak termasuk kaum lelaki. Bagaimanapun juga masalah perempuan adalah masalah kemanusiaan termasuk didalamnya kaum lelaki. Sebagaimana disebut dalam Al Quran, lelaki dan perempuan itu saling menolong, saling memuliakan dan saling melengkapi.
Kitab suci Al Quran mengingatkan dalam surah Annisa ( 4: 32) janganlah iri hati terhadap keistimewaan yang dianugrahkan Allah terhadap sebagian kamu atas sebagian yang lain, lelaki mempunyai hak atas apa yang diusahakan. Ayat ini mengisyaratkan perbedaan dan bahwa masing2 memiliki keistimewaan walau tidak menjelaskan apa keistimewaan dan perbedaan itu.
Al Quran tidak mengajarkan diskriminasi antara laki2 dan perempuan sebagai manusia. Dihadapan Tuhan laki2 dan perempuan mempunyai derajat yang sama. Namun masalah terletak pada implemantasi atau operasionalisasi ajaran tersebut banyak faktor seperti lingkungan budaya dan tradisi yang patriarkat sistem (termasuk sistem ekonomi dan politik) serta sikap individual yang menentukan status perempuan dan ketimpangan gender tersebut.
Dalam kondisi ini yang perlu dilakukan adalah pemberdayaan terhadap kaum perempuan serta penyadaran akan hak dan status mereka yang Islami, penyadaran juga perlu dilakukan terhadap kaum lelaki sehingga pengistimewaan yang mereka nikmati karena kultur patriarkat dapat dikurangi. Kesejajaran akan tercapai jika perempuan di satu sisi meningkatkan kemampuannya dan lelaki disatu sisi mengurangi tuntutan akan pengistimewaan tersebut.
Diri perempuan memiliki keunikan tersendiri, banyak lika liku kepribadian yang sulit dipahami, ada lorong2 rahasia dalam kepribadian perempuan yang tersembunyi dan tak terungkap, karena Allah Ta’ala menciptakan perempuan dengan segala kelebihan dan kekurangannya, secara naluriah perempuan sudah dilengkapi perasaan dan emosi yang sangat berbeda dengan laki2.
Perempuan tulus dalam perilaku dan perbuatan akan tercermin dalam aura wajahnya yang mengandung pesona luar biasa yang sanggup mengharu biru hati laki2, namun perempuan dalam kedudukannya sebagai manusia ciptaan Ilahi, tidak membuatnya lebih tinggi atau lebih rendah dari kaum laki2.
Memahami diri perempuan tidaklah sulit, namun tidak gampang menaklukkan hatinya. Karena perempuan dianugerahi sifat-sifat azali yang membuatnya berbeda dalam sikap dan kepribadian dengan laki2. walau dalam kedudukannya perempuan tidak lebih tinggi atau lebih rendah derajatnya dari kaum laki2 namun dimata Allah Ta’ala perempuan akan mendapat kemuliaan jika ia memiliki:
1. keteguhan iman, menjadikan Allah satu2nya Rabb dan Hanya Allah tempat kembalinya.
2. menjadi istri yang taat dan patuh pada suami
3. menjaga kesucian dirinya sebagai perempuan muslimah
adalah suatu kesalahan besar jika perempuan modern te’ pernah menjadikan perempuan2 mulia yang hadir dalam peradaban Islam seperti Khadijah RA, Fatimah RA, Aisyah RA, Maryam sebagai panutan.
Sebagai muslimah sudah sepatutnya dalam era modern ini kita waspada dalam menyikapi banyak paham dan budaya hal ini sedikit banyaknya akan berpengaruh pada pendidikan dan akhlaq generasi muda kalian, ingat ditangan perempuanlah kelangsungan sebuah generasi, jadi peran perempuan sebagai pembimbing generasi berada dalam posisi sentral yang sangat signifikan dalam menentukan maju mundurnya generasi bangsa.
Sahabat, saat ini identitas perempuan muslimah sudah semakin luntur, hal ini disebabkan oleh karena pengaruh modernisasi barat yang kian tidak terbendung lagi sehingga banyak perempuan yang meninggalkan jati dirinya karena terhipnotis oleh obsesi kebebasan sebagaimana yang terjadi dibarat.
Jati diri seorang perempuan bukan semacam benda yang dapat diperjualbelikan karena hakekatnya jati diri adalah bagian dari kepribadian yang dimiliki seseorang dengan semua karekteristiknya. Perempuan yang sadar siapa dirinya tentu akan sadar pula dengan kepribadiaanya, sehingga perempuan te’akan membiarkan hidupnya berlangsung dengan tanpa tujuan…
(Tulisan ini saya hadiahkan untuk perempuan2 yang tegar, sabar,dan dengan ikhlas mau berkhidmah kepada suami dan keluarganya, semoga Allah SWT memberikan kemuliaan dan perlindungan kepada kalian semua.)
Salamku duhai wanita2 yang dirahmati Allah.
-Iffa-
(dari : sahabatku iffa)