My Sweet Home

Tifus Penyakit yang Menyakitkan Terutama di Hati

Tifus benar-benar penyakit yang amat sangat sakit..

Untuk pertama kalinya saya alami sakit ini tanpa demam. Tapi diare trus menerus hingga 1 minggu lebih, tidak nafsu makan, lidah terasa pahit, lidah berwarna putih, saya kira diare biasa, ternyata positif tifus. Jadi jangan anggap diare itu remeh karena diare bisa juga lari ke sakit tifus dan ga semua sakit tifus itu ditandai dengan demam tinggi seperti evi tanda2 tifus yaitu mual2, muntah, sakit melilit di perut, terutama di malam hari perut tegang atau menjadi sangat keras puncaknya akan terasa sangat sakit ketika diatas jam 12 mlm, dan faeces (kotoran) mencret alias air encer gitu dan jika dibiarin terus menerus bisa sampai ke pembengkakan hati seperti evi. Karena anak kos yang ga ada tempat masaknya di tempat kosnya maka di kamar kos nya susah makan. Bahkan ga bisa makan. Tiap makan nasi selalu di muntahkan kembali, makan bubur pun lama kelamaan jadi tidak bisa karena mual terus menerus. Jadi makan pisang dan roti. Inti utamanya kita harus dirawat keluarga. Alhamdulillah dah semakin sembuh sekarang karena mama selalu buatin evi nasi bubur dengan sup ayam kampung. lezat banget selama 1 minggu makan ini trus ga bosanin, tak lupa 1 hari makan 1 sisir pisang barangan khas dari medan. hehehhehe. Alhamdulillah jadi cepat sembuh..

Cara analisa kita terkena tifus atau tidak setelah diare 1 minggu dengan cek darah, sebaiknya jika 5 hari masih diare harus segera periksa darah karena jangan sampai seperti evi udah lebih dari 1minggu baru periksa darah dan ketauan dari pemeriksaan FAAL Hati yaitu SGOT, SGPT dan Gamma GT yang tidak normal. SGOT evi adalah 129 sedangkan normalnya : kurang dari 31 (wanita), kurang dari 35 (pria) dan SGPT evi evi adalah 186 sedangkan normalnya kurang dari 31(wanita), kurang dari 41 (pria), lalu Gamma GT evi adalah 65 sedangkan normalnya :5-36 (wanita), 8-61 (pria). Terakhir dari pemeriksaan Widal test dimana: S.Typhi Antigen H, S. Para Typhi A Antigen H, S. Para Typhi B Antigen H, dan S. Para Typhi C Antigen H evi adalah 1/320 sedangkan normalnya kurang dari 1/160. Jadi dokter spesialis penyakit dalam menunjukkan evi positif tifus tapi udah sampai ke pembengkakan hati.

Semoga informasi ini bisa bermanfaat bagi kita semua. Pesan evi : hati2 kalau makan sembarangan. Apalagi seperti evi yang sangat doyan wisata kuliner terutama di bandung tercinta. Hhehehe. Tapi sakit ini tidak membuat evi jera. Mungkin karena saat memakan makanan tersebut kondisi fisik evi lagi lemah dan kecapekan makanya jatuh sakit, jadi jika makanan yang kita makan kurang bersih atau ada penyakitnya dari hewan pembawa penyakit seperti lalat maka kudu hati2 memakannya. Jangan salahkan penjualnya saja ok..

Ini ada kumpulan beberapa artikel yang evi dapat dari internet semoga bermanfaat :

Penyakit Demam Tifoid (bahasa Inggris: Typhoid fever) yang biasa juga disebut typhus atau types dalam bahasa Indonesianya, merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella enterica, khususnya turunannya yaitu Salmonella Typhi terutama menyerang bagian saluran pencernaan. Demam tifoid adalah penyakit infeksi akut yang selalu ada di masyarakat (endemik) di Indonesia, mulai dari usia balita, anak-anak dan dewasa.

Menurut keterangan dr. Arlin Algerina, SpA, dari RS Internasional Bintaro, Di Indonesia, diperkirakan antara 800 - 100.000 orang terkena penyakit tifus atau demam tifoid sepanjang tahun. Demam ini terutama muncul di musim kemarau dan konon anak perempuan lebih sering terserang, peningkatan kasus saat ini terjadi pada usia dibawah 5 tahun.

Cara Penularan Penyakit Demam Tifoid

Penyakit demam Tifoid ini bisa menyerang saat kuman tersebut masuk melalui makanan atau minuman, sehingga terjadi infeksi saluran pencernaan yaitu usus halus. Dan melalui peredaran darah, kuman sampai di organ tubuh terutama hati dan limpa. Ia kemudian berkembang biak dalam hati dan limpa yang menyebabkan rasa nyeri saat diraba.

Tanda dan Gejala Penyakit Demam Tifoid

Penyakit ini bisa menyerang saat bakteri tersebut masuk melalui makanan atau minuman, sehingga terjadi infeksi saluran pencernaan yaitu usus halus. Kemudian mengikuti peredaran darah, bakteri ini mencapai hati dan limpa sehingga berkembang biak disana yang menyebabkan rasa nyeri saat diraba.

Gejala klinik demam tifoid pada anak biasanya memberikan gambaran klinis yang ringan bahkan dapat tanpa gejala (asimtomatik). Secara garis besar, tanda dan gejala yang ditimbulkan antara lain ;

Demam lebih dari seminggu. Siang hari biasanya terlihat segar namun menjelang malamnya demam tinggi.

Lidah kotor. Bagian tengah berwarna putih dan pinggirnya merah. Biasanya anak akan merasa lidahnya pahit dan cenderung ingin makan yang asam-asam atau pedas.

Mual Berat sampai muntah. Bakteri Salmonella typhi berkembang biak di hatidan limpa, Akibatnya terjadi pembengkakan dan akhirnya menekan lambung sehingga terjadi rasa mual. Dikarenakan mual yang berlebihan, akhirnya makanan tak bisa masuk secara sempurna dan biasanya keluar lagi lewat mulut.

Diare atau Mencret. Sifat bakteri yang menyerang saluran cerna menyebabkan gangguan penyerapan cairan yang akhirnya terjadi diare, namun dalam beberapa kasus justru terjadi konstipasi (sulit buang air besar).

Lemas, pusing, dan sakit perut. Demam yang tinggi menimbulkan rasa lemas, pusing. Terjadinya pembengkakan hati dan limpa menimbulkan rasa sakit di perut.

Pingsan, Tak sadarkan diri. Penderita umumnya lebih merasakan nyaman dengan berbaring tanpa banyak pergerakan, namun dengan kondisi yang parah seringkali terjadi gangguan kesadaran.

Diagnosa Penyakit Demam Tifoid

Untuk ke akuratan dalam penegakan diagnosa penyakit, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan laboratorium diantaranya pemeriksaan darah tepi, pemeriksaan Widal dan biakan empedu.

Pemeriksaan darah tepi merupakan pemeriksaan sederhana yang mudah dilakukan di laboratorium sederhana untuk membuat diagnosa cepat. Akan ada gambaran jumlah darah putih yang berkurang (lekopenia), jumlah limfosis yang meningkat dan eosinofilia.

Pemeriksaan Widal adalah pemeriksaan darah untuk menemukan zat anti terhadap kuman tifus. Widal positif kalau titer O 1/200 atau lebih dan atau menunjukkan kenaikan progresif.

Diagnosa demam Tifoid pasti positif bila dilakukan biakan empedu dengan ditemukannya kuman Salmonella typhosa dalam darah waktu minggu pertama dan kemudian sering ditemukan dalam urine dan faeces.

Sampel darah yang positif dibuat untuk menegakkan diagnosa pasti. Sample urine dan faeces dua kali berturut-turut digunakan untuk menentukan bahwa penderita telah benar-benar sembuh dan bukan pembawa kuman (carrier).

Sedangkan untuk memastikan apakah penyakit yang diderita pasien adalah penyakit lain maka perlu ada diagnosa banding. Bila terdapat demam lebih dari lima hari, dokter akan memikirkan kemungkinan selain demam tifoid yaitu penyakit infeksi lain seperti Paratifoid A, B dan C, demam berdarah (Dengue fever), influenza, malaria, TBC (Tuberculosis), dan infeksi paru (Pneumonia).

Perawatan dan Pengobatan Penyakit Demam Tifoid

Perawatan dan pengobatan terhadap penderita penyakit demam Tifoid atau types bertujuan menghentikan invasi kuman, memperpendek perjalanan penyakit, mencegah terjadinya komplikasi, serta mencegah agar tak kambuh kembali. Pengobatan penyakit tifus dilakukan dengan jalan mengisolasi penderita dan melakukan desinfeksi pakaian, faeces dan urine untuk mencegah penularan. Pasien harus berbaring di tempat tidur selama tiga hari hingga panas turun, kemudian baru boleh duduk, berdiri dan berjalan.

Selain obat-obatan yang diberikan untuk mengurangi gejala yang timbul seperti demam dan rasa pusing (Paracetamol), Untuk anak dengan demam tifoid maka pilihan antibiotika yang utama adalah kloramfenikol selama 10 hari dan diharapkan terjadi pemberantasan/eradikasi kuman serta waktu perawatan dipersingkat. Namun beberapa dokter ada yang memilih obat antibiotika lain seperti ampicillin, trimethoprim-sulfamethoxazole, kotrimoksazol, sefalosporin, dan ciprofloxacin sesuai kondisi pasien. Demam berlebihan menyebabkan penderita harus dirawat dan diberikan cairan Infus.

Komplikasi Penyakit Demam Tifoid

Komplikasi yang sering dijumpai pada anak penderita penyakit demam tifoid adalah perdarahan usus karena perforasi, infeksi kantong empedu (kolesistitis), dan hepatitis. Gangguan otak (ensefalopati) kadang ditemukan juga pada anak.

Diet Penyakit Demam Tifoid

Penderita penyakit demam Tifoid selama menjalani perawatan haruslah mengikuti petunjuk diet yang dianjurkan oleh dokter untuk di konsumsi, antara lain :

- Makanan yang cukup cairan, kalori, vitamin & protein.

- Tidak mengandung banyak serat.

- Tidak merangsang dan tidak menimbulkan banyak gas.

- Makanan lunak diberikan selama istirahat.

Untuk kembali ke makanan “normal”, lakukan secara bertahap bersamaan dengan mobilisasi. Misalnya hari pertama dan kedua makanan lunak, hari ke-3 makanan biasa, dan seterusnya.

Pencegahan Penyakit Demam Tifoid

Pencegahan penyakit demam Tifoid bisa dilakukan dengan cara perbaikan higiene dan sanitasi lingkungan serta penyuluhan kesehatan. Imunisasi dengan menggunakan vaksin oral dan vaksin suntikan (antigen Vi Polysaccharida capular) telah banyak digunakan. Saat ini pencegahan terhadap kuman Salmonella sudah bisa dilakukan dengan vaksinasi bernama chotipa (cholera-tifoid-paratifoid) atau tipa (tifoid-paratifoid). Untuk anak usia 2 tahun yang masih rentan, bisa juga divaksinasi.

jazakumullah khoir bagi sahabat-sahabat yang telah membaca catatan-catatan evi ini. Semoga memberikan hikmah dan manfaat bagi kita semua.

Wassalamu'alaikum wr wb
~Evi A.~
Medan, 1 Desember 2008

NB : tapi sekarang udah ada herbalnya, salah satu dari synergy world wide yaitu Garlic
author

a wife, a mom, a blogger, a survivor of ITP & Lupus, a writer, author, a counselor of ITP & Lupus autoimmune, a mompreuneur, a motivator, a lecturer.