I'm Fall in Love with Leutika
I'm Fall in love with Leutika
oleh : Evi Andriani
Leutika Publisher adalah salah satu penerbit favorit yang paling aku sukai. Semenjak ada layanan kemudahan dari Leutika yaitu program eLBe (langganan buku)─layanan terbaru leutika di mana menjadi orang pertama yang mengetahui buku-buku terbaru Leutika, diskon hingga 30%, 100% gratis ongkos kirim ke seluruh Indonesia, mendapat layanan SMS dari Leutika seputar info-info lomba, buku-buku dan info menarik lainnya. Betapa aku semakin jatuh hati padanya. Apatah lagi sejak ada penerbitan buku sendiri yaitu di Leutika Prio─ lini self publishing Leutika Publisher─jadi semakin mudah bagi penulis untuk menerbitkan bukunya sendiri tanpa harus menunggu waktu yang lama. Jika ingat memori dulu perkenalanku dengan Leutika sungguh banyak memberi perjuangan dan tantangan bagiku.
Awalnya aku mengenal Leutika adalah saat sahabatku Mimin dan Shafira Green men-tag sebuah catatan lomba tulis-menulis yang diadakan oleh Leutika Publisher pada bulan Mei 2010. Aku memang suka menulis dan membaca sejak menekuni kuliah di UI. Sebelumnya jangankan menulis, membaca novel saja 1x dalam setahun itu sudah sangat luar biasa bagiku. Aku ingat saat itu lomba yang aku ikuti adalah “curhat jalan raya”. Akan tetapi, aku tidak memenangkan lomba itu. Karena aku masih memiliki banyak kurang ilmu dalam tulis-menulis terutama masalah EYD. Tapi hal itu tidak membuatku menyerah. Aku terus belajar dan mengikuti event-event Leutika yang lainnya seperti lomba “Profile Picture”, “weekly notes”, “how leutika are u”, “ADU JURUS LAWAN SETAN”, “Lomba Menulis Flash Fiction bersama Leutika Prio”, “Fiksifoto”, dan lain-lain. Alhamdulilah, dari lomba-lomba ini aku pernah memenangkannya seperti weekly note versi leutikan, profile picture sampai lomba membuat 5 jurus ampuh lawan setan. Karena hal ini, aku semakin mengenal banyak penulis-penulis di FB. Aku pun meng-add penulis-penulis tersebut.
Saat Leutika memiliki program LRS (Leutika Reading Society) dan mencari koordinator wilayah─aku mengajukan diri untuk menjadi koordinatornya. Aku berharap dengan menjadi koordinator bisa mengajak teman-teman di Sumatera Utara khususnya dan teman-teman yang berasal dari daerah lain bisa semangat membaca dan menulis. Ternyata yang mengajukan diri untuk menjadi koordinator wilayah Medan, bukan hanya aku saja tapi ada beberapa orang. Alhamdulillah, saat diberitahu Leutika melalui inbox bahwa aku yang terpilih sebagai koordinator untuk wilayah Medan, aku segera kirim biodata sesuai yang di butuhkan oleh Leutika Publisher.
Betapa senangnya aku. Namaku mulai di kenal dari berbagai pihak baik penulis pemula, penulis senior bahkan ke orang-orang umum yang bukan penulis. Mereka pun jadi ikutan senang membaca dan menulis. Lebih membahagiakan lagi, Leutika memberi aku penghargaan yang tak terduga yaitu "Mari Menulis" karena begitu cintanya aku pada dunia tulis menulis dan banyak mengajak orang-orang semangat membaca dan menulis. Hal ini semakin menambah motivasi aku untuk mengajak lebih banyak lagi orang-orang untuk mencintai dunia membaca dan tulis-menulis.
Ada yang lebih menakjubkan lagi, sakitku yang semula tiada obatnya, berangsur-angsur sembuh karena semangatnya dalam dunia tulis-menulis ini. Ukhuwah yang terbangun di Medan melalui kegiatan LRS bertambah erat. Karena tergabung dari beberapa grup komunitas penulis-penulis di Medan seperti Kompak, Kontan, Koma, WSC, FLP, dan teman-teman lainnya yang suka membaca dan menulis.
Sungguh dari leutika juga semangat menulisku semakin berkobar-kobar. Aku pun sering di undang ke beberapa acara kepenulisan karena sebagai salah satu utusan dari LRS, juga baru-baru ini di minta membawakan seminar kepenulisan. InsyaAllah Leutika akan semakin maju. Terimakasih Leutika selalu memberi semangat pada LRS Medan.