My Sweet Home

Puasa Bagi Pasien Autoimun (khusysnya ITP dan Lupus)




Berikut adalah pertanyaan Seputar Puasa dari Pasien ITP dan Lupus

Kemarin adal pasien ITP (odapi) dan juga pasien Lupus (odapus) bertanya pada saya, 1. "Mba Evi, bolehkah kita berpuasa?"
Jawab Evi, "Boleh. Jika sanggup melaksanakannya. Tidak membahayakan diri. Tidak membuat tambah parah. Tidak membunuh diri."

2. "Mba Evi, bolehkah kita tidak berpuasa?"
Jawab Evi, "Boleh. Apabila tidak sanggup melakukannya yang disebabkan karena sakit itu membahayakan diri, memberatkan diri, membuat sakit tambah parah, dan penyakit menahun (tahunan) serta apalagi jika penyakitnya kecil kemungkinan sembuhnya.

Contoh :
-Pada orang dengan ITP (odapi) sering mengalami trombositnya rendah bahkan ada yang hb nya rendah. Apabila resiko perdarahan menjadi lebih besar dengan berpuasa, maka boleh untuk tidak berpuasa. Apabila tubuhnya tidak sanggup berpuasa, sehinga buat tambah lemas, pusing, lemah dan penyakit semakin parah maka tidak wajib baginya berpuasa. Apalagi untuk odapi yang sembuhnya bisa tahunan maka tidak wajib puasa. Cukup baginya untuk membayar fidiyah.

- Pada orang dengan lupus (odapus) sering antibodinya aktif dan berlebihan. Bahkan banyak odapus yang autoimumnya menyerang organ vital atau sampai komplikasi. Apabila odapus tersebut tidak sanggup berpuasa, maka tidak diwajibkan untuknya berpuasa. Apalagi penyakit lupus itu bisa tahunan sembuhnya. Kadang di awal sakit di mana antibodinya aktif maka tubuh menjadi sangat lemah, seluruh badan dan sendi sakit, bahkan penyakitnya bisa mengancam dirinya hingga kematian. Jika seperti itu banyak odapus yang tidak sanggup puasa. Untuk mereka tidak diwajibkan puasa. Bisa juga hanya membayar fidiyah saja.

Sebagaimana Allah berfirman,

وَمَن كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلاَ يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ

“Siapa yang sakit atau melakukan safar (kemudian dia tidak berpuasa) maka dia mengganti di hari-hari yang lain. Allah menginginkan kemudahan untuk kalian, dan tidak menghendaki kesulitan…” (QS. Al-Baqarah: 185).

Di ayat lainnya, Allah berfirman:

وَلاَ تَقْتُلُواْ أَنفُسَكُمْ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيماً

“Janganlah kalian membunuh diri kalian. Sesungguhnya Allah Maha kasih kepada kalian.” (QS. An-Nisa; 29)

Tentang pengalaman puasa saya:
- Waktu trombosit saya rendah 3ribu atau dibawahnya, saya pernah coba untuk puasa selang sehari. Hari ini puasa, besok tidak, lalu puasa lagi. Ternyata saya tidak sanggup. Tubuh semakin lemas. Perdarahan mulai muncul. Akhirnya puasa saya ada tinggal kurang lebih 20-25hari (saya lupa berapa tepat tinggalnya).
- Namun, saat kondisi saya sudah fit, trombosit saya normal, saya mencoba puasa. Alhamdulillah saya bisa puasa full 30 hari. Karena saat itu saya tidak haid. Haidnya pas hari idul fitrinya. MasyaAllah, untuk seumur hidup baru itu saya puasa penuh. Biasanya saya ada haid 3-10hari.


3. "Mba Evi bagaimana cara makan obat kita di bulan Ramadhan ini, apabila kita berpuasa?"
Jawab Evi, "Hal demikian harus dikonsultasikan ke dokternya. Karena hanya dokter yang mengerti riwayat sakit kita dan kondisi tubuh kita. Bisa jadi obat dimakan semua di pagi hari atau diatur pagi dan malam hari.
Misal, seperti saya dulu saat trombosit 3ribu atau dibawahnya, dosis obat steroid medrol saya 3x1 16mg. Saat Ramadhan menjadi pagi 1x2 16mg dan malam 1x1 16mg. Pernah juga saat saya dosis obat saya rendah 2x1 4mg maka saat Ramadhan, dikonsumsi 1x2 4mg artinya pagi hari makan sekaligus 2 tablet yang 4mg."

Semoga bermanfaat ya teman-teman odapi dan odapus.

Selamat menjalani ibadah puasa dan ibadah serta amalan lainnya.

Salam santun,
~Evi A.~
Medan, 5 Juni 2016

#itp #lupus #puasa #lupusawarnees #ramadhan #steroid #trombocitopenia
author

a wife, a mom, a blogger, a survivor of ITP & Lupus, a writer, author, a counselor of ITP & Lupus autoimmune, a mompreuneur, a motivator, a lecturer.

Terima kasih sudah membaca tulisan saya ini. Mohon setelah membaca, beri komentar di bawahnya.
Silahkan follow IG saya : @eviandriani55 dan Twitter saya : @eviandri55.
Salam santun, Evi.