bunga

Kisah Dibalik Pemberian Sumbangan Korban Gunung Sinabung [bagian 1]


 
Selamat malam semua sahabat Evi di mana pun berada khususnya para donator untuk korban bencana alam di Sinabung. Berikut Evi tuliskan reportase kisah dibalik hasil kegiatan kami untuk Sinabung.

**Kisah Dibalik Pemberian Sumbangan Korban Gunung Sinabung (bagian 1)**

Medan-Dua minggu sebelum saya menikah, saya dan teman-teman PMI serta beberapa relawan membuat sebuah kegiatan dalam membantu para korban bencana alam Gunung Sinabung.

Saat itu, keadaan saya pun sedang tidak menentu sibuknya. Di satu sisi harus siapkan segala sesuatu untuk pernikahan, di sisi lain saya harus persiapkan segala sesuatu untuk sumbangan Gunung Sinabung.

Untuk kegiatan PMI pergi ke Sinabung sebenarnya dilaksanakan dengan tiba-tiba tanpa persiapan yang matang. Karena kita mau beraksi dengan cepat turut membantu para korban bencana Sinabung. Situasi gunung di Berastagi pada saat itu betul-betul kritis. Kita merasa perlu turun tangan membantu langsung ke daerah-daerah yang belum terjamah.

Saya dan teman-teman PMI pun membuat rapat darurat dan cepat tanggap. Baik rapat melalui media sosial bbm maupun melalui pertemuan singkat di rumah Evi. Alhasil kesepakatan, kita akan terjun langsung ke Gunung Sinabung bersama teman-teman PMI Kecamatan Medan Kota. Saya sebagai sekretaris sangat mendukung kegiatan ini. Akhirnya saya mulai dengan menyebarkan broadcast baik di FB, bbm, dan whatshap untuk meminta bantuan dan sumbangan dalam bentuk dana.

Alhamdulillah, akhirnya di dapat dana sebesar Rp 6.000.000,00. Kemudian saya dan teman-teman pun kembali diskusi, uang ini mau dibelikan apa buat para korban bencana alam. Kita berkumpul di rumah Evi. Kata teman-teman, semua diserahkan kepada Evi mau membeli apa.

“Namun kalau bisa sebagian yang lain dibelikan juga obat-obatan untuk melaksanakan pengobatan gratis,” kata salah seorang anggota PMI, dr.Namira.

Saya pun akhirnya memikirkan dengan panjang bagaimana cara membagi uang donasi yang tidak begitu banyak jumlahnya agar dapat membeli kebutuhan pokok dan juga obat-obatan. Karena beberapa teman saat itu sama-sama lagi sibuk sekali, maka saya dan sahabat saya, Ida, membagi tugas untuk membeli barang-barang yang akan dibeli. Saya membeli obat-obatan sedangkan Ida membeli kebutuhan pokok.

Ada 6692 jumlah obat yang harus dibeli di apotek. Diantaranya yaitu :
- Bentuk tablet ada 50 macam obat, yaitu ACYCLOVIR 400 MG, ALLOPURINOL 100 MG, AMBROXOL, AMLODIPIN 5/10 MG, AMOXICILIN 500 MG, ANTASIDA, ASAM MEFENAMAT 500 MG, ASAM TRANEKSAMAT 250 MG (transamin), BICNAT, CAPTOPRIL 12,5 /25 MG, CETIRIZINE, CIMETIDINE, CIPROFLOKSACIN 500 MG, COTRIMOKSAZOLE 480 mg (omegtrim), DEXAMETASON (lanadexon), EKSTRA BELADON, FOLIC ACID (anelat), FUROSEMID, GARAM INGGRIS, GG, GLIBENCLAMID, GLIMIPIRIDE 2 MG (solosa), GRISEOFULVIN, HCT 25 MG, IBUPROFEN 200 MG, MEBENDAZOLE, MELOXICAM 7,5 / 15 MG, METFORMIN 500 MG, METHYLPREDNISOLON, MOLAGIT, NA. DIKLOFENAC (kemoren), NIFEDIPIN 10 MG, OMEPRAZOLE, OMEGDIAR, ORPEN/CTM, LANSOPERAZOLE, ORALIT, PAPAVERIN, PARECETAMOL, PREDNISON, RANITIDIN, SALBUTAMOL 2 / 4 MG, THIAMPHENICOL, VIT B1, BIT B COMPLEX, VIT B6, VIT C, VIT K, KETOCONAZOLE, VIT B12.
- Bentuk injeksi ada enam jenis, yaitu ACYCLOVIR 400 MG, ALLOPURINOL 100MG, AMBROXOL, DEXAMETASON, NEUROTROPIK, PARADRYL INJEKSI, PARAMIDONE, RANITIDINE, TT.
- Bentuk sirup ada 10 jenis, yaitu AMBROXOL, AMOXICILIN, AMPICILIN, ANTASIDA, COTRIMOKSAZOLE, DMP, MULIAVIT, OBH, KEMODRYL, PARACETAMOL.
- Bentuk obat luar yaitu GENTAMYCIN SALEP KULIT, GENTAMYCIN TETES MATA HIDROCORTISON, ICHTIOL, CHOLRAMPHENICOL TM/TT, KETOCONAZOLE, SALEP, RECO TETES MATA, RECO TETES TELINGA, SALICYL TALC
- Selain itu, kita juga membeli Masker (2 kotak), Betadin (1 box), Kapas (5x100 gr), Plaster ukuran 1/2x5 (1 rol), Kasa (5 rol)

Sungguh saat itu saya sedang bingung sekali karena dalam satu waktu saya harus mengerjakan banyak pekerjaan (multitasking). Ya, kita sama-sama mengetahui bahwa mempersiapkan pernikahan itu sangatlah banyak, apalagi yang kerjakan adalah keluarga sendiri, tanpa catering maupun event organizer (EO). Belum lagi sebar undangan ke masyarakat dan teman-teman, mempersiapkan souvenir, mengurus pelaminan, teratak, baju pengantin, dll. Namun saya harus semangat.

Setelah urusan saya sudah saya kerjakan sebagian, maka saya pun mencari apotek yang harga obatnya murah. Mulai dari apotek langganan, apotek dekat rumah, apotek yang jauh, sampai pada agen yang menjual obat. Ternyata ga mudah mencari yang murah, tapi akhirnya dapat juga. Walaupun harus beberapa hari berkunjung dan bertanya dari satu apotek ke apotek lain.

Setelah mendapat obat yang murah, lalu mulailah menyusun sisa uangnya untuk membeli kebutuhan pokok seperti :
1. Beras Kuku Balam @5kg : 7 karung
2. Minyak Goreng Filma (1 liter) : 7 bungkus
3. Selimut dengan bahan terbaik : 5 buah
4. Termos besar : 5 buah
5. Gunting : 1 buah
6. Permen :
Mintz : 4 bungkus
Blaster : 4 bungkus
Kis : 4 bungkus
7. Biskuat/Oreo : 100 bungkus
8. Telur Ayam (1papan 30 butir) : 4 papan
9. Indomie : 1 kotak
10. Gula 1 kg : 5 bungkus
11. Garam : 10 bungkus

Semua ini dipersiapkan hanya dalam waktu beberapa hari saja. Setelah semuanya sudah di dapatkan, kita mulai menentukan siapa sajakah yang bisa pergi ke Sinabung. Di sinilah mulai pikiran kembali terkuras. Karena ternyata banyak anggota PMI Kecamatan Medan Kota tidak bisa ikut. Waktu pergi ke Sinabung tidak pas dengan jadwall mereka. Maing-masing sudah ada kegiatannya pada hari kita mau berangkat. Termasuk saya sendiri tidak bisa ikut. Orang tua tidak izinkan saya ikut, bukan karena saya tidka boleh ke Sinabung, tapi karena waktu pernikahan saya sudah mau dekat.

Mama saya bilang, “Evi ga boleh pergi jauh-jauh ya. Karena darah calon pengantin itu manis. Zaman mama dulu aja seharusnya calon pengantin itu dipingit, ga boleh pun ke luar dari rumah.”

Haduh mendengar kabar itu saya semakin bingung. Saya hubungi beberapa teman, apakah mau ikut ke Sinabung. Alhamdulillah ada sahabat saya, Yudi, mau ikut ke sana. Jadi teman yang pergi ada Yudi, Irsan (teman Namira/ relawan PMI), Abang Namira, dan Desi. Kemudian, kita mencarter satu buah mobil untuk pergi ke Sinabung.

>> Cerita suasana di Sinabung, bersambung ya teman-teman....

NB : Terima kasih kepada semua donator yang sudah menyumbangkan donasinya Semoga Allah membalasnya dengan limpahan kesehatan, kelapangan rezeki yang berkah, dan tentu saja mendapat rahmatNya. Aamiin.

Atas saran dari beberapa teman dan juga saran dari donatur sendiri, demi menjaga keikhlasan dan kehati-hatian serta privasi donatur maka nama-nama donatur beserta jumlah donasinya tidak saya masukkan. Semoga menjadi amal kebaikannya diberikan pahala oleh Allah. Aamiin

Begitu juga kepada semua teman-teman saya yang telah bekerja maksimal untuk kegiatan PMI go to Sinabung yang darurat tersebut, dan semua pengurus PMI Kecamatan Medan Kota, saya ucapkan terima kasih. Semoga segala amal kebaikan dari teman-teman mendapat kebaikan, pahala, dan rahmatNya. Aamiin

Salam,
~ Evi Andriani~
Sekretaris PMI Kec. Medan Kota