My Sweet Home

Doa Untukmu, Ayah



#Doa Untukmu, Ayah.

Ayah...
Kukirimkan doa untukmu.
Semoga Engkau selalu diberi kekuatan, kesabaran dan kesembuhan.

Nas-aluwlloolhal 'azhiim. Robbal 'arsyil 'adziim. Ay-yasyfiya Khairul Anwar, wal muslimiina wal muslimaat..

Ayah...
Sungguh tak kuasa perasaan hatiku.
Melihat engkau terbaring di Rumah Sakit,
menahan rasa sakit yang teramat sakit.

Ayah...
Ayah...
Ayah...
Aku sangat menyayangimu

.....
Bismillah...
Pada hari Jumat tanggal 11 Januari 2019, Subuh hari jam setengah enam pagi, mendadak ayah saya pergi ke Rumah Sakit Columbia Asia karena merasakan sakit yang luar biasa sampai ayah saya merintih menangis kesakitan.

Saya bingung ayah sakitnya apa. Karena baru pertama kali saya lihat ayah menderita sakit luar biasa dan muntah-muntah.

Saya tanya Ayah, "Bagian mana yang sakit, Ayah?"

Ayah menunjuk dibagian bawah perut. Saya menduga-duga ayah kena infeksi saluran kemih. Saya suruh ayah segera ke rs untuk diperiksa.

Sampai di RS, ayah diperiksa mulai dari tekanan darah, jantung, tes lab, usg, dll. Sudah di USG masih belum kelihatan apa penyebab sakit di perut ayah. Begitu di CT Scan baru terlihat bahwa ada batu di saluran kemih ayah saya. Batu itu membuat ayah muntah-muntah 24j am dari kamis siang sampai jumat siang.

Sebelumnya kadar gula darah ayah 460 tapi sudah normal karena ayah sudah kontrol ke Dokter Spesialis Diabetes di Klinik Bunda beberapa hari sebelum masuk RS Columbia Asia. Ketika suster cek tekanan darah ayah, ternyata sangat tinggi yaitu 233. Saya video call mama terus untuk tanya bagaimana perkembangan ayah saya.

Saya suruh mama untuk cek mata ayah. Karena mata ayah merah hampir satu Minggu lebih tidak sembuh. Padahal sudah dikasih obat mata. Saya takut itu efek dari diabetesnya.

Dulu saya pernah praktik di RS Cicendo waktu mau buat penelitian tesis mengenai mata. Saya belajar juga tentang penyakit mata akibat diabetes. Jadi saya punyalah beberapa pengetahuan mengenai mata. Alhamdulillah kata dokter mata, mata merah ayah saya bukan karena diabetes. Tapi karena ada luka di matanya.

Saya ingin sekali menjenguk ayah, tapi ga dikasih mama. Karena ayah dapat kamar yang isinya 6 bed. Semua ruangan di sana penuh. Banyak pasien yang sakit apalagi batuk parah. Mama takut kalau jenguk ke RS, Rifqi tertular batuk oleh pasien-pasien di sini. Kasihan.

Ya Allah, cobaan apa ini.
Saya sedih, tapi saya harus kuat.
Saya lemas, tapi saya harus semangat.
Saya berdoa terus kepada Allah, agar ayah saya cepat sembuh.

Alhamdulillah, selama di RS Columbia Asia Medan, ayah dibantu oleh seorang suster yang saya kenal banget yaitu Mamanya Angel. Saya dan Angel bersahabat karena kita sama-sama #autoimunsurvivor. Kita bertahan hidup hingga sekarang dan memberikan semangat juga bagian pasien #autoimmunedisease lainnya.

Terima kasih saya ucapkan sebesar-besarnya kepada mamanya Angel yang sudah merawat ayah saya dan memerhatikan mama saya selama di RS.

Subhanallah walhamdulillah hampir seminggu dirawat di RS, kesehatan ayah semakin baik. Tekanan darahnya terkontrol baik, diabetesnya terkontrol baik, luka di matanya sudah mulai baik, batu di saluran kemihnya juga sudah hancur.

Sebenarnya ayah saya punya BPJS, sebab dia kan dosen PNS di Unimed. Tapi kita ga pernah pakai. Karena kalau pake BPJS di Medan, ampun ribet banget untuk dapat rujukan ke RS yang bagus. Karena rujukannya harus berdasarkan lokasi yang dekat dengan rumah kita. Oleh karena itu, saya langsung suruh ayah berobat ke RS Internasional Columbia Asia Medan.

Karena saya, anak saya dan mama saya pernah dirawat di sana. Cepat penangangannya, tepat pengobatannya, bagus dokternya, lengkap peralatannya. Kekurangannya hanya satu, kamar mandi tiap kamar kurang bagus. Mungkin karena RS lama. Sebelumnya RS Columbia Asia Medan bernama RS Gleneagles Medan. Kekurangan terakhir adalah mahal. Ya di sana semua serba mahal. Dokternya juga mahal. Hehehe.

Senyum dan rasa syukur saya panjatkan kepada Allah swt sehingga ayah saya bisa sehat kembali.

Terima kasih juga saya ucapkan kepada semua keluarga yang sudah memerhatikan ayah dan mama saya selama di RS.

Terima kasih juga kepada semua teman-teman saya dan sahabat saya yang sudah mendoakan ayah saya.
Semoga Allah selalu memberikan keberkahan kepada semuanya. Aamiin.

Salam santun,
Evi Andriani
Medan, 28 Januari 2019
author

a wife, a mom, a blogger, a survivor of ITP & Lupus, a writer, author, a counselor of ITP & Lupus autoimmune, a mompreuneur, a motivator, a lecturer.

12 comments

Semangat mbak Evi, doa kami untukmu..

reply

Alhamdulillah, semoga terus membaik kondisinya ayahnya mbak...

reply

Alhamdulillah, semoga ayah cepat pulih dan bugar kembali

reply

Semoga ayah Mba Vi selalu sehat ya Mba, Salam buat keluarga Mba Vi, semoga sehat selalu.

reply

Semoga ayahnya Kak Evi cepat pulih dan sehat kembali ya, dan semoga Allah selalu menjaga Kak Evi dan keluarga.
Btw, salam gemas untuk Rifqi :)

reply

Semoga ayah cepat pulih ya Evi, kebayang sedihnya Evi ngga bisa jenguk Ayah..peluuk..

reply

Semoga ayah cepat pulih ya Evi, kebayang sedihnya Evi ngga bisa jenguk Ayah..peluuk..

reply

Semoga segera pulih ya mb. Ikut mdoakan dari sini..

reply

Semangat sembuh ayah Kak Evi, ❤️

reply

Semoga makin sehat. Ketika kita merasa tidak bisa berbuat apa2 hanya doa yang dapat dipanjatkan

reply

Semoga ayahnya cepat sembuh mbak. Hmm, ternyata BPJS bukan layanan yang akan diambil jika masih ada pilihan yang lain ya.

reply

Semoga beliau tetap diberikan kesehatan

reply

Terima kasih sudah membaca tulisan saya ini. Mohon setelah membaca, beri komentar di bawahnya.
Silahkan follow IG saya : @eviandriani55 dan Twitter saya : @eviandri55.
Salam santun, Evi.